Penting
sekali untuk melakukan pembedaan tradisi, atau tradisi lisan sebagaimana umumnya
sekarang ditulis. Pembedaan yang pertama adalah antara tradisi-tradisi dari
suatu bentuk yang didasarkan atas kenyataan dan sejarah, dan
tradisi-tradisi berbentuk kesusastraan dan filsafat. Tradisi yang lebih
berbentuk kesusastraan meliputi peribahasa-peribahasa dan ungkapan-ungkapan,
nyanyian-nyanyian, dan lirik-lirik, yang beberapa diantaranya adalah bersifat
umum dan yang lainnya berhubungan secara khusus dengan kelompok-kelompok
tingkatan umur, dan perkumpulan-perkumpulan lainnya. Tradisi-tradisi yang lebih
bersifat filsafat terselimut di dalam doa-doa suci dari organisasi-organisasi
keagamaan dan kultus yang berbeda-beda, umpamanya puisi-puisi yang memuja
dewa-dewa, puisi-puisi suci, nyanyian-nyanyian berkabung, liturgi-liturgi, dan
hymne-hymne.
a. Tradisi sejarah Ethiopia
Tradisi
sejarah Ethiopia berdasarkan tradisi Afrika dan sebagian lagi berinspirasi dari
Yudea-Kristen. Abad ke-12 Ethiopia mengembangkan suatu legenda yang
menghubungkan dinasti yang berkuasa dengan tanah suci. Dalam buku raja-raja
ditulis tentang pentasbihan seorang raja. Biara yang ada pada waktu itu, juga
mencatat kronologi kejadian, merawat teks dan peraturan penting yang ada.
Menurut orang Berber, hagiografi (biografi orang suci) merupakan suatu
penyataan kesusasteraan yang berisi tentang penghormatan terhadap norma-norma
dan kebaikan terhadap nenek moyang.[5] Hal
ini dinyatakan di dalam rantai tariga dan pemberian sebagai warisan dari wirid
di antara sepersaudaraan islam. Inisiasi memasuki tariga membawa bersama
keuntungan-keuntungan spiritual dan pengetahuan. Ini sejajar dengan inisiasi
memasuki perkumpulan-perkumpulan tradisional Afrika, perkumpulan-perkumpulan
artisan, dan kultus-kultus.[6]
b. Tradisi sejarah Islam
Pengaruh
Islam tidak hanya penting di Afrika Utara tetapi juga di Afrika Timur, seluruh
Sudan, bahkan di beberapa daerahPada abad ke-11 sampai abad ke-17, penulis
Islam menghasilkan sejumlah tarikh dan kronika. Di daerah pusat agama, tradisi
yang ada di masyarakat di tulis dalam bahasa Arab dan terkadang menggunakan
tulisan Arab. Catatannya berpusat pada kepribadian tokoh-tokoh komunitas Islam.
Prolegomena dari Ibn Khaldun, sarjana Tunisia pada abad ke-14 merupakan karya
yang menekankan pentingnya sosiologi bagi sejarah. Beliau juga
menganalisa hokum, adat istiadat dan pranata dari berbagai bangsa.
c. Tradisi sejarah Eropa
Abad ke-19. Pengaruh Eropa masuk ke Afrika. Tradisi Eropa menentang dan
mengantikan tempat atas tradisi yang ada. Sejarah yang ada bersifat dokumenter
dalam rangka propaganda penguasa kolonial, historiografi Afrika sebagai alat
pembenaran imperialisme Eropa, juga sebagai penyebaran agama Kristen.
No comments:
Post a Comment