Amanat adalah ajaran moral atau pesan
yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Sebagaimana tema,
amanat dapat disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran
moral atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh
menjelang cerita berakhir, dan dapat pula disampaikan secara eksplisit yaitu
dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, atau larangan
yang berhubungan dengan gagasan utama cerita.
Jadi amanat atau pesan yang ingin
disampaikan penulis di dalam novel “Di Bawah Lindungan Ka’bah” karya Buya Hamka
tersebut adalah :
1. Amanat umum
Amanat umum yang dapat
diambil dari novel Di Bawah Lindungan Ka'bah karya Haji Abdul Malik Karim
Amrullah (HAMKA) adalah sebagai berikut.
a) Dalam menghadapi suatu masalah harus lebih bijak dan memahami perasaan orang lain, serta harus bersabar dan dapat menerima kenyataan walau menyakitkan.
a) Dalam menghadapi suatu masalah harus lebih bijak dan memahami perasaan orang lain, serta harus bersabar dan dapat menerima kenyataan walau menyakitkan.
Hal tersebut digambarkan
dalam cerita, ketika Hamid menghadap masalah yang bertubi-tubi. Yaitu ketika
Hamid kehilangan orang-orang yang sangat dicintainya dan berpengaruh padanya,
saat itu pula ditambah lagi dengan satu perintah yang sangat bertilak belakang
dengan keinginannya, yakni perintah dari Mak Asiah untuk melunakan hati Zainab
agar ia dapat ditunangkan dengan saudaranya.
Dalam keadaan seperti itu,
begitu bijaknya Hamid. Ia telah mengorbankan perasaannya demi wanita tua yaitu
Mak Asiah. Ia menjunjung tinggi kepercayaan yang telah diberikan Mak Asiah
kepadanya. Walaupun batinnya menjerit. Demi menghapus dukanya ia meninggalkan
kampung halamannya, meninggalkan seseorang yang sangat ia cintai.
b) Perjalanan lurus dalam memupuk cinta dan
mempertahankan cinta.
Dalam cerita tergambar kisah kasih Islami. Menundukan pandangan pada seseorang yang bukan muhrim merupakan sesuatu yang diharuskan, untuk menjaga kesucian hati dan kesucian diri.
Dalam cerita tergambar kisah kasih Islami. Menundukan pandangan pada seseorang yang bukan muhrim merupakan sesuatu yang diharuskan, untuk menjaga kesucian hati dan kesucian diri.
2. Amanat khusus
Amanat khusus yang tersebar dalam novel Di
Bawah Lindungan Ka'bah karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) adalah
sebagai berikut..
a) Kita
harus memupuk dan mempertahankan cinta dengan jalan lurus, artinya harus dengan
jalan ridho Ilahi. Terbukti dengan kutipan sebagai berikut.
“Engkau
telah mengambil jalan yang lurus dan jujur di dalam memupuk dan mempertahankan
cinta.”
b) Jangan
menumbuhkan perasaan jika akhirnya akan membawa duka. Dengan bukti kutipan
sebagai berikut.
“Anakku...sekarang
cintamu masih bersifat angan-angan, cinta itu kadang-kadang hanya menurutkan
perintah hati, bukan menurut pendapat otak. Dia belum berbahaya sebelum
mendalam. Kalau dia telah mendalam, kerap kali – kalau yang kena cinta pandai –
ia merusakan kemauan dan kekerasan hati laki-laki. Kalau engkau perturutkan
tentu engkau menjadi seorang anak yang putus asa, apalagi kalau cinta itu
bertolak,, terpaksa ditolak oleh keadaan yang ada disekelilingnya “Hapuskanlah
perasaan itu dari hatimu, jangan ditimbul-timbulkan jua. Engkau tentu
memikirkan juga bahwa, bahwa emas tak setara dengan loyang, sutra tak sebangsa
dengan benang.”
c) Belajarlah
dengan sungguh-sungguh. Dengan bukti kutipan berikut.
“Belajarlah sungguh-sungguh, Hamid, mudah-mudahan engkau lekas pintar dalam perkara agama dan dapat hendaknya saya menolong engkau sampai tamat pelajaranmu...”
“Belajarlah sungguh-sungguh, Hamid, mudah-mudahan engkau lekas pintar dalam perkara agama dan dapat hendaknya saya menolong engkau sampai tamat pelajaranmu...”
No comments:
Post a Comment