Thursday, February 16, 2017

Sudut Pandang


Sudut pandang atau titik pandang adalah cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang dipaparkan (Aminuddin 2000: 90). Sedangkan Sumardjo (1986: 82) menyatakan bahwa pada dasarnya sudut pandang atau point of view adalah visi pengarang. Artinya sudut pandangan penceritaan yang diambil oleh pengarang untuk melihat suatu kejadian.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Baribin (1985: 75-77) bahwa sudut pandang atau pusat pengisahan itu sebagai posisi atau penempatan diri pengarang dalam ceritanya, atau dari mana ia melihat peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam ceritanya itu.
Sudut pandang dalam karya fiksi mempersoalkan siapa yang menceritakan, atau dari mana (pandangan siapa) peristiwa dan tindakan itu dilihat. Sudut pandang menyarankan pada cara sebuah cerita dikisahkan. Sudut pandang merupakan cara dan atau pandangan yang digunakan oleh pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebauh karya fiksi kepada pembaca (Abrams dalam Nurgiyantoro 2005: 248).
Teknik pengarang mengemukakan informasi dapat dibedakan menjadi teknik dia-an dan teknik aku-an. Teknik dia-an adalah pengarang menceritakan tokoh-tokoh ceritanya dengan anggapan bahwa tokoh tersebut merupakan orang ketiga dalam teknik berkomunikasi. Dan teknik aku-an adalah pengarang menempatkan dirinya sebagai orang pertama dalam berkomunikasi atau menjadikan dirinya sebagai atau seolah-olah tokoh utama cerita.
Dalam menulis novel “Di Bawah Lindungan Ka’bah” ini, penulis menggunakan sudut pandang sebagai penonjolan yaitu “Aku-an” dua “Aku-an”. Di dalam novel tersebut terdapat dua tokoh sebagai “Aku” yaitu:
        Pertama “Aku” sebagai tokoh utama, yang mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang di alaminya, baik yang bersifat batiniah, dalam diri sendiri, maupun fisik, hubungannya dengan sesuatu yang di luar dirinya.
“Masa saya masih berusia empat tahun, ayah saya telah wafat.”
        Kedua “Aku” sebagai tokoh tambahan, yang hadir untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedeangkan tokoh cerita yang dikisahkan itu kemudian “dibiarkan” untuk mengisahkan sendiri berbagai pengalamannya.     

“Waktu itu saya naik Haji.”

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive