Friday, February 10, 2017

Fungsi Sosiologi


     Objek dasar sosiologi adalah masyarakat, bahwa sosiologi adalah ilmu masyarakat ialah yang mempelajari struktur social, proses social, interaksi social yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan social serta pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama umpamanya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi dan lain sebagainya.
Menurut Emile Durkheim, dia mengklasifikasikan pembagian sosiologi menjadi tujuh seksi
a.       sosiologi umum yang mencangkup kepribadian individu dan kelompok manusia
b.      sosiologi agama
c.       sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi social, perkawinan dan keluarga
d.      sosiologi tentang kejahatan
e.       sosiologi tentang ekonomi yang mencakup ukuran-ukuran penelitian dankelompok kerja
f.       demogarafi yang mencakup masyarakat perkotaan dan pedesaan
g.      dan sosiologi estetika
         Jadi fungsi dasar sosiologi sangat beragam, seperti yang telah di ungkapkan oleh Emile Durkheim yang telah membagi pembahasan sosiologi.
a.       Fungsi agama
Dalam bahasanya mengenai hal ini, Horton dan Hunt (1984:271-272)[1][1] membedakan antara fungsi manifest dan fungsi laten. Menurut mereka fungsi manifest agama berkaitan dengan segi-segi doktrin, ritual, dan aturan perilaku dalam agama. Namun yang juga penting diketahui adalah fungsi laten agama. Dalam kaitan ini Durkheim terkenal karena pandangannya bahwa agama mempunyai fungsi positif bagi integrasi masyarakat, baik pada tingkat mikro maupun makro pada tingkat mikro, menurut Durkheim.
Di sini nampak bahwa menurut Durkheim melalui komunikasi dengan Tuhannya orang yang beriman bukan hanya mengetahui kebenaran yang tidak diketahui orang kafir tetapi juga menjadi seseorang lebih kuat, sehingga menurutnya fungsi agama ialah untuk menggerakkan kita dan membantu kita untuk hidup.Di segi makro agama pun menjalankan fungsi positif karena memenuhi kebutuhan masyarakat untuk secara berkala menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide kolektif yang menjadi cirri dan inti persatuan masyarakat tersebut.Melalui upacara-upacara agama yang dilakukan secara berjamaah maka persatuan dan kebersamaan umat dipupuk dan dibina.
Ada ahli sosiologi yang mengemukakan bahwa agama mempunyai disfungsi pula. Dikemukakan bahwa pertentangan yang membahayakan keutuhan masyarakat tidak jarang bersumber pada faktor agama. Konflik antara kaum katolik dan kaum protestan di Irlandia Utara, antara kaum Sikh dan kaum Hindu di Negara Bagian Punjab, antara kaum Muslim dan kaum Hindu di Ayodhya, antara orang Palestina yang beragama Islam dan orang Israel yang beragama Yahudi, antara kaum Kristen dan kaum Muslim di Nagomo-Karabach dan antara kaum Shiah dan kaum Sunni di Irak menunjukkan bahwa adanya agama berlainan atau aliran berbeda dalam agama yang sama dalam satu masyarakat dapat membahayakan keutuhan masyarakat tersebut. Dalam masyarakat kita sendiri telah kita lihat, misalnya, bahwa pertentangan berkepanjangan dalam pucuk pimpinan organisasi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) telah mengakibatkan pemisahan diri oleh sejumlah fraksi anggota dari campur tangan fihak keamanan dalam urusan internnya




No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive