Kegiatan
Public Relations menyelenggarakan komunikasi timbal balik (Two Ways
Traffic Communications) antarlembaga dengan publik yang bertujuan untuk
menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan
tertentu, kebijakan, kegiatan produksi demi kemajuan lembaga atau citra positif
lembaga bersangkutan. Kegiatan Public Relations sangat erat kaitannya
dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.
Kegiatan
Public Relations khususnya di instansi pemerintah pada dasarnya tidak
bersifat politis. Bagian humas di institusi pemerintah dibentuk untuk
mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka, memberi
informasi secara teratur tentang kebijakan,rencana-rencana serta hasil-hasil
kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan
dan perundang-undangan dan segala sesuatunya yang berpengaruh terhadap
kehidupan masyarakat (Setianti, dkk., 2006:12).
Selain
keluar, humas pemerintah dan politik juga memungkinkan untuk memberi masukan
dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi
atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang
dilaksanakan, akan dilaksanakan, ataupun yang sedang diusulkan.
Kebanyakan
humas pemerintah diarahkan untuk hubungan dengan media, masalah umum,
dokumentasi dan publikasi. Kegiatan-kegiatan yang biasanya ditangani oleh humas
dalam rangka mensosialisasikan kebijakan pemerintah ialah mengadakan konferensi
pers, membuat press release dan
menyebarkannya pada media, pameran-pameran, mengorganisir pertemuan dengan
masyarakat, penerangan melalui berbagai media komunikasi bagi masyarakat
(Setianti, dkk., 2006:13).
Menurut
Seitel (2011 : 455) kegiatan Public Relations adalah kegiatan yang
ditujukan untuk publiknya. Berdasarkan jenis publiknya kegiatan Public
Relations terbagi menjadi dua yaitu :
1. Internal
Public Relations.
Kegiatan
Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik
internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang
berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti karyawan,
manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan
sebagainya. Melalui kegiatan Internal Public Relations diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan.
Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan
maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional
perusahaan akan berjalan dengan lancar.
2.
Eksternal Public Relations
Kegiatan
Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan,
yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan
secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers,
pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya
Melalui
kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan
publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan
yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya,
sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.
Menurut Anggoro (2008: 115) kegiatan
rutin Public Relations adalah:
Kegiatan yang
dilakukan secara continue atau terus menerus sesuai dengan program yang
terencana atau sudah ada. Artinya setiap kegiatan yang dilakukan telah melalui
tahapan-tahapan dimana setiap tahapan ini melalui perencanaan yang matang dan
tidak asal-asalan. Sehingga menjadi suatu rangkaian program yang terpadu dan
teratur, dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran Relations bukanlah yang
sifatnya sembarangan.
Selain
hal tersebut, kegiatan Public Relations
tedapat pula yang disebut e-PR. e-PR adalah kegiatan PR (Public Relations) yang menggunakan
internet. Defisini e pada e-PR yaitu untuk eletronik (electronic). Sejalan dengan perkembangan
revolusi online, demikian juga dengan kegiatan
Public Relations yang merujuk
pada medium elektornik dunia internet. E-PR
mencakup seluruh aspek internet, meliputi sistem e-mail termasuk juga World Wide Web (Suryadi, 2007:49).
Perbedaan
yang paling signifikan antara PR-online
dan PR-offline adalah dalam dunia
yang sebenarnya PR (Public Relations) sangat tergantung pada seorang perantara atau
penjaga gerbang (gatekeeper),
terutama penulis. Dengan internet dapat melewati kedua pilihan tersebut dan
secara langsung dapat berkomunikasi dengan audien melalui Web site, pesan e-mail
dan kelompok diskusi.
Huruf
“e” dalam e-PR bisa saja berarti “electronic”, namun bisa juga berarti “everything” (segalanya). Argumen
tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa apapun yang dilakukan dalam internet
pada umumnya merupakan kegiatan PR (Public Relations).
E-PR
bukan merupakan bagian pemasaran melalui internet namun merupakan satu bentuk
pemasaran internet. Melalui e-PR akan tersedia satu cara dalam melihat
keseluruhan proses pemasaran via internet, mulai promosi web site sampai pada cara menjual produk atau jasa perusahaan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa internet dalam konteks ini adalah antar
kegiatan dan informasi yang memberikan landasan bagi seluruh kegiatan e-PR.
No comments:
Post a Comment