Need analysis ( need assessment )
dalam pengembangan kurikulum sangat diperlukan.  Menurut Oliva (Oliva,
1992: 246)  “a curriculum need assessment is a process for
identifying programmatic needs that must be addressed by curriculum planners”. 
Analisis kebutuhan digunakan untuk menilai dan mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan siswa dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum, karena pengembangan kurikulum hakekatnya berorientasi pada kebutuhan
siswa (need of learners) dan kebutuhan masyarakat ( need of society),
termasuk kebutuhan mata pelajaran (need of subject matters). Need
assessment juga digunakan untuk mengidentifikasi gap atau
ketidak-sesuaian antara performansi siswa yang dinginkan (das Sollen)
dengan performansi siswa yang nyata (das Sein). Dalam sistem
persekolahan need assessment diperlukan untuk menemukan
kekurangan-kekurangan kurikulum yang menyangkut misalnya kerja sama komunitas
sekolah dan pemahaman terhadap program-program sekolah untuk kemudian
diperbaiki.
Analisis kebutuhan atau need assessment dalam program pengajaran
bahasa, sering dianggap sebagai pengidentifikasian bentuk-bentuk bahasa 
yang akan diperlukan siswa untuk  digunakan dalam bahasa target (bahasa
yang dipelajari). Mereka perlu  memahami dan berusaha untuk
memproduksi bahasa secara aktual. Yang menjadi fokus analisis dalam masalah ini
adalah para pembelajar dan kebutuhan-kebutuhannya dilihat dari konteks
linguistik.
Dalam istilah umum, need assessment atau disebut juga need
analysis berhubungan dengan aktivitas yang meliputi pemerolehan
informasi yang akan menjadi dasar bagi pengembangan kurikulum untuk memenuhi
kebutuhan belajar, khususnya kelompok siswa. Dengan kata lain, bahwa need
 assessment ini adalah bagian integral dari pembuatan kurikulum yang
sistematik.
Need assessment atau need analysis secara formal adalah sesuatu
yang relatif baru dalam lingkup pengajaran bahasa.  Need
 assessment ini di beberapa negara telah diadakan bertahun-tahun oleh
guru-guru yang ingin menilai tentang poin-poin   bahasa  yang
diperlukan peserta didik  dalam belajar. Sumber-sumber informasi untuk need
assessment secara informal dapat diperoleh dari skor tes bahasa,
fakta-fakta yang diperoleh dari hasil angket tentang seberapa lama mahasiswa
telah berlatih bahasa, dan juga hasil interview guru untuk mengetahui kemampuan
kognitif mahasiswa dan kemampuan linguistik. Dalam menganalisis kebutuhan (need
assessment) tersebut  ada 3 tahap yang harus ditempuh :
1.   Membuat keputusan mengenai need  assessment
(need  analysisi)
- Memperoleh informasi. dan
 
3    Menggunakan informasi
Namun sebelum analisis kebutuhan ini dilakukan,  para perencana
kurikulum harus membuat keputusan secara fundamental. Siapa yang akan
melibatkan diri dalam need assessment?  Tipe-tipe informasi apa
yang harus didapatkan? Poin-poin yang mana yang dianggap representatif?
No comments:
Post a Comment