Thursday, February 16, 2017

Perlunya Needs Analysis Dalam Pengembangan Kurikulum


Need analysis ( need assessment ) dalam pengembangan kurikulum sangat diperlukan.  Menurut Oliva (Oliva, 1992: 246)  “a curriculum need assessment is a process for identifying programmatic needs that must be addressed by curriculum planners”.  Analisis kebutuhan digunakan untuk menilai dan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan siswa dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum, karena pengembangan kurikulum hakekatnya berorientasi pada kebutuhan siswa (need of learners) dan kebutuhan masyarakat ( need of society), termasuk kebutuhan mata pelajaran (need of subject matters). Need assessment juga digunakan untuk mengidentifikasi gap atau ketidak-sesuaian antara performansi siswa yang dinginkan (das Sollen) dengan performansi siswa yang nyata (das Sein). Dalam sistem persekolahan need assessment diperlukan untuk menemukan kekurangan-kekurangan kurikulum yang menyangkut misalnya kerja sama komunitas sekolah dan pemahaman terhadap program-program sekolah untuk kemudian diperbaiki.
Analisis kebutuhan atau need assessment dalam program pengajaran bahasa, sering dianggap sebagai pengidentifikasian bentuk-bentuk bahasa  yang akan diperlukan siswa untuk  digunakan dalam bahasa target (bahasa yang dipelajari). Mereka perlu  memahami dan berusaha untuk memproduksi bahasa secara aktual. Yang menjadi fokus analisis dalam masalah ini adalah para pembelajar dan kebutuhan-kebutuhannya dilihat dari konteks linguistik.
Dalam istilah umum, need assessment atau disebut juga need analysis berhubungan dengan aktivitas yang meliputi pemerolehan informasi yang akan menjadi dasar bagi pengembangan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan belajar, khususnya kelompok siswa. Dengan kata lain, bahwa need  assessment ini adalah bagian integral dari pembuatan kurikulum yang sistematik.
Need assessment atau need analysis secara formal adalah sesuatu yang relatif baru dalam lingkup pengajaran bahasa.  Need  assessment ini di beberapa negara telah diadakan bertahun-tahun oleh guru-guru yang ingin menilai tentang poin-poin   bahasa  yang diperlukan peserta didik  dalam belajar. Sumber-sumber informasi untuk need assessment secara informal dapat diperoleh dari skor tes bahasa, fakta-fakta yang diperoleh dari hasil angket tentang seberapa lama mahasiswa telah berlatih bahasa, dan juga hasil interview guru untuk mengetahui kemampuan kognitif mahasiswa dan kemampuan linguistik. Dalam menganalisis kebutuhan (need assessment) tersebut  ada 3 tahap yang harus ditempuh :
1.   Membuat keputusan mengenai need  assessment (need  analysisi)
  1. Memperoleh informasi. dan
3    Menggunakan informasi

Namun sebelum analisis kebutuhan ini dilakukan,  para perencana kurikulum harus membuat keputusan secara fundamental. Siapa yang akan melibatkan diri dalam need assessment?  Tipe-tipe informasi apa yang harus didapatkan? Poin-poin yang mana yang dianggap representatif?

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive