Rossett (1982) mengidentifikasi lima kategori pertanyaan yang didesain
untuk identifikasi masalah, prioritas, kemampuan, sikap dan solusi.
Masalah (problems) berkaitan dengan
pertanyaan 1) masalah apa yang dihadapi mahasiswa ketika berbicara dengan
native speaker bahasa Inggris? 2) Bagaimana pendapat guru tentang
bahasa Inggris para mahasiswa? 3) Sumber kesulitan apa yang dihadapi guru
dalam menghadapi mahasiswa asing? 4) Bagaimana pendapat para
administrator mengenai pengorganisasian belajar ( secara fisik ) bagi para
mahasiswa program bahasa?
Pertanyaan prioritas menyelidiki mengenai
topik-topik, penggunaan bahasa, keterampilan dan lain-lain yang dianggap sangat
penting bagi target kelompok dalam belajar. Pertanyaan-pertanyaan
prioritas mengacu pada pertanyaan yang bisa diajukan berkaitan dengan
keterampilan membaca (reading), menulis (writing), menyimak (listening),
berbicara (speaking) dan tata bahasa (grammar). Pertanyaan
mengenai kemampuan (ability) berfokus pada siswa itu sendiri,
dan biasanya digunakan untuk menentukan kemampuan
mereka pada saat masuk.
Pertanyaan tentang sikap (attitude) ditujukan
untuk para siswa dalam rangka menjaring informasi mengenai sikap dan rasa
partisipasi terhadap unsur-unsur program, misalnya apakah mahasiswa menyukai
“tata bahasa (grammar)” atau tidak. Bagi guru, apakah guru merasa bahwa
mahasiswanya belajar bahasa Inggris itu lebih baik?
Pertanyaan
mengenai solusi adalah terdapatnya perubahan dari apa yang
diharapkan. Solusi merupakan upaya mencari penyelesaian program, karena di
dalamnya terdapat masalah yang berkaitan dengan politik (misalnya).
No comments:
Post a Comment