Perkembangan dipengaruhi
oleh faktor kematangan dan belajar. Apabila anak sudah menunjukan masa peka
(kematangan) untuk berhitung, maka orang tua dan guru di TK harus tanggap untuk
segera memberikan layanan dan bimbingan sehingga kebutuhan anak dapat terpenuhi
dan tersalurkan dengan sebaik-baiknya menuju perkembangan kemampuan berhitung
yang optimal.
Anak usia TK adalah masa
yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung di jalur matematika, karena
usia TK sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan.
Contohnya: Ketika guru menjelaskan konsep satu dengan menggunakan benda (satu
buah apel), anak-anak dapat menyebutkan benda lain yang memiliki konsep sama,
sekaligus mengenalkan bentuk lambang dari angka satu itu. Rasa ingin tahunya
yang tinggi akan tersalurkan apabila mendapat stimulasi/rangsangan/motivasi
yang sesuai dengan tugas perkembangannya. Apabila kegiatan berhitung diberikan
melalui berbagai macam permainan tentunya akan lebih efektif karena bermain
merupakan wahana belajar dan bekerja bagi anak. Diyakini bahwa anak akan lebih
berhasil mempelajari sesuatu apabila yang ia pelajari sesuai dengan minat,
kebutuhan, dan kemampuannya (Murdjito, 2007).
Mudjito (2007: 2),
mengemukakan berbagai prinsip-prinsip berhitung permulaan pada anak adalah
sebagai berikut: a) Berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan
menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkret yang dialami melalui
pengamatan terhadap alam sekitar; b) Pengetahuan dan keterampilan pada
berhitung diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukarannya, misalnya dari
kongkret ke abstrak, mudah ke sukar, dan dari sederhana ke yang lebih kompleks;
c) Berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan berpartisipasi dan
dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri; d) Berhitung
membutuhkan suasana menyenangkan dan memberikan rasa aman serta kebebasan bagi
anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/media yang sesuai dengan benda
sebenarnya (tiruan), menarik dan bervariasi, mudah digunakan dan tidak
membahayakan; e) Bahasa yang digunakan di dalam pengenalan konsep berhitung
seyogyanya bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang
terdapat di lingkungan sekitar anak; f) Dalam berhitung anak dapat
dikelompokkan sesuai tahap penguasaannya yaitu tahap konsep, masa transisi dan
lambang; g) Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal
sampai akhir kegiatan
Dari pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa prinsip permainan berhitung permulaan diberikan secara
bertahap kepada anak dimulai dari tahap berhitung yang mudah kemudian ke tahap
yang lebih sulit. Permainan berhitung harus memberikan kesempatan kepada anak
untuk berpartisipasi dalam kegiatan matematika sehingga anak dapat memperoleh
pengalaman yang diperoleh untuk mengembangkan kemampuan berhitung.
No comments:
Post a Comment