Thursday, February 13, 2020

Pengertian Iklim Lingkungan Kerja


Lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan kesan betah bekerja dan lain sebagainya ( Supardi 2003:37). Didukung dengan pengertian lingkungan kerja diatas (Sedarmayanti 2007:105 dalam Indra Gunawan Manaf dkk. 2015) menegaskan pula bahwa secara garis besar lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu : 1) lingkungan kerja fisik,dan 2) lingkungan kerja fisik.(Sari, n.d.)
Menurut (Aurelia Potu,2013:1210), menyatakan bahwa lingkungan kerja merupakan tempat dimana pegawai melakukan aktivitas bekerja setiap harinya. Sedangkan lingkungan kerja menurut (Supardi,2003:37) merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan kesan betah bekerja dan lain sebagainya. Semakin baik lingkungan kerja akan mengakibatkan pencapaian kinerja organisasi secara maksimal. Jadi lingkungan kerja erat kaitannya dengan kinerja pegawainya.(Sari, n.d.)
Menurut Siagian (2007) kualitas kehidupan kerja (quality of work life) merupakan upaya yang sistematik dalam kehidupan organisasional melalui cara dimana para karyawan diberi kesempatan untuk dapat berperan menentukan cara mereka bekerja dan sumbangan yang mereka berikan kepada organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasarannya.
Iklim Organisasi, menurut Taquiri dan Litwin (dalam Denison, 1996), iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan kerja yang secara relatif terus menerus meningkat, yang dirasakan para anggotanya, serta dapat mempengaruhi perilaku mereka yang dapat digambarkan melalui seperangkat nilai karakteristik tertentu dari organisasi. Iklim organisasi dalam penelitian ini meliputi perilaku pemimpin, harus komunikasi, interaksi, pengambilan keputusan, motivasi dan independensi.(Churiyah, 2001)
a.       Unsur – unsur Kualitas Kehidupan Kerja
Dalam mengukur iklim organisasi, Cribbin (1981: 65) mengembangkan instrumen yang berfokus kepada gaya-gaya manajemen. Survei yang dikembangkan teresbut meliputi faktor-faktor:
1.      Perilaku pemimpin, yaitu perilaku kepemimpinan kerja yang berkenaan dengan pola memimpin yang dipraktekkan oleh pemimpin terhadap bawahan.
2.      Arus komunikasi, yaitu merupakan arus komunikasi yang mengalir di dalam organisasi yang menopang pencapaian tujuan kegiatan.
3.      Praktek pengambilan keputusan, yaitu kemampuan pemimpin dalam mengambil keputusan yang tepat dan dapat diterima.
4.      Proses pengaruh interaksi, yaitu pengaruh saling interaksi dintara seluruh komponen yang ada di dalam organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dengan memperhatikan keberadaan dan kepentingan karyawan.
5.      Penentuan tujuan dan kontrol, yaitu ketentuan-ketentuan yang ada di organisasi perusahaan mengenai tujuan atau target produksi yang hendak dicapai dengan sistem pengawasan kerja.
Menrut Stonner, James, dkk (1986: 94-96) ada dua unsur dalam iklim organisasi yaitu:
1.      Lingkungan kerja langsung, yang didalamnya termasuk masalah sistem imbalan organisasi. Lingkungan kerja langsung meliputi sikap dan tindakan rekan sekerja dan atasan, serta ”iklim” atau ”rasa” dari tempat kerja. Berbagai penelitian telah menemukan bahwa kelompok rekan sekerja dalam situasi kerja dapat mempunyai pengaruh yang besar terhadap motivasi kerja dan prestasi kerja seseorang. Kebanyakan orang menginginkan persahabatan dan pengakuan dari rekan dan akan bertingkah laku sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai dari kelompok rekan jika kelompok mempunyai pendekatan ”kami kawan mereka”, terhadap manajemen dan memanadang karyawan yang berprestasi tinggi sebagai ”perusak standart”, maka anggotanya tidak akan termotivasi untuk berprestasi buruk. Prestasi dan motivasi karyawan dipengaruhi langsung oleh Supervisor (atasan) dengan contoh dan petunjuk serta lewat penghargaan dan hukuman yang mereka berikan, dari pujian, kenaikan gaji, promosi sampai kritik, penurunan pangkat, dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Dengan ini para manajer perusahaan dalam kaitan ini mempunyai kesempatan yang cukup untuk mengendalikan lingkungan kerja langsung dan harus manyadari perlunya menyediakan lingkungan yang sesuai untuk para karyawan selain tugas-tugas mereka yang lain.
2.      Tindakan serta ”gaya” organisasi
Yang termasuk dalam unsur tindakan serta ”gaya” organisasi secar keseluruhan antara lain kebijakan dan tindakan organisasi. Kebijakan personalia keseluruhan dari organisasi, metodenya untuk memberikan penghargaan kepada karyawan tertentu, serta iklim organisasi semuanya terwujud dalam tindakan-tindakan organisasi dan memotivasi para karyawan. Sedangkan kebijakan personalia, seperti gaji dan tunjangan karyawan (cuti, pensiun, dan lain-lain), umumnya mempunyai pengaruh yang kecil saja terhadap prestasi individu.
Litwin dan Stringer seperti dikutip Linda Holbche mengklasifikasikan dimensi iklim organisasi sebagai berikut :
  1. Tanggungjawab, karyawan diberi kebebasan untuk melaksanakan tugas dan menyelesaikannya, diberi motivasi yang lebih untuk melaksanakan tugas tanpa harus selalu mencari persetujuan manajer, diberi keberanian menanngung resiko dari pekerjaan tanpa rasa takut dimarahi.
  2. Fleksibilitas, karyawan diberi kebasan untuk lebih inovatif
  3. Standar, diperlukan untuk mencapai hasil yang memuaskan ditandai dengan adanya dorongan untuk maju
  4. Komitmen tim, orang akan memberikan apa yang terbaik yang mereka bisa lakukan jika mereka memiliki komitmen terhadap organisasi dan bangga berada di dalamnya.
  5. Kejelasan, kejelasan terhadap apa yang menjadi tujuan, tingkatan tanggungjawab, nilai-nilai organisasi. Hal ini penting diketahui oleh karyawan agar mereka tahu apa yang sesungguhnya diharapkan dari mereka dan mereka dapat memberikan kontribusi yang tepat bagi orgganisasi.
  6. Penghargaan, karyawan dihargai sesuai dengan kinerjanya. Manajer harus lebih banyak memberikan pengakuan daripada kritikan. Sistem promosi harus dibuat untuk membantu karyawan meraih puncak prestasi. Kesempatan berkembang harus menggunakan penghargaan dan peningkatan kinerja.
  7. Gaya kepemimpinan, ketika gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi yang ada maka hasil akan dicapai.
Disaat karyawan sudah terbentuk dengan iklim organisasi/perusahaan maka secara tidak sadar akan memberikan suatu kebiasaan yang sudah ada di dalam organisasi perusahaan tersebut. Maka dengan unsure dan dimensi iklim perusahaan yang ada dan dijalankan dengan baik maka karyawan akan memberikan kemampuannya secara maksimal untuk perusahaan tersebut. Disinilah peran dari perusahaan untuk membuat seluruh karyawannya merasa nyaman dalam menjalankan pekerjaannya dan nyaman berada dilingkungan kerjanya sehingga perusahaan harus memperhatikan dan menjaga kualitas kehidupan kerja (quality of work life) sehingga membantu menumbuhkan keinginan dari masing-masing karyawan untuk meningkatkan produktivitas melalui iklim organisasi/perusahaan yang baik.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive