A. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Anak Usia
Dini
Secara umum pendidikan anak usia dini dimaksudkan untuk memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan
norma-norma dan nilai-nilai kehidupan yang dianut. Melalui pendidikan
prasekolah anak di harapkan dapat mengembangkan segenap potensi yang
dimilikinya antara lain agama, intelektual, sosial, emosi, dan fisik. Juga
memiliki dasar-dasar aqidah yang harus sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya, memiliki kebiasaan-kebiasaan perilaku yang diharapkan. Selain itu
anak diharapkan menguasai sejumlah pengetahuan dan keteramilan dasar sesuai
dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan positif
Sesuai dengan rumusan tujuan di atas, dapat dikemukakan bahwa secara garus
besar terdapat lima fungsi utama pendidikan prasekolah, yakni:
1. Fungsi pengembangan potensi
2. Fungsi penanaman dasar-dasar aqidah dan
keimanan
3. Fungsi pembentukan dan pembiasaan
prilaku yang diharapkan.
4. Fungsi pengembangan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang diperlukan.
5. Fungsi pengembangan motivasi dan sikap
belajar yang positif.
Lima fungsi pendidikan prasekolah tersebut sebenarnya susah untuk
dipisahkan satu sama lain karena semuanya merupakan sesuatu yang saling
terjalin dan bersifat terpadu dalam perwujudannya. Namun untuk kepentingan
penjelasan, lima fungsi pendidikan prasekolah tersebut perlu dinyatakan secara
ekplisit agar para pendidi atau guru prasekolah tidak melupakan atau
mengabaikan salah satu di antaranya.
Diasumsikan bahwa setiap bayi yang lahir ke dunia dilengkapi dengan
sejumlah potensi yang diperlukan untuk menjalani kehidupannya. Di balik
ketidakberdayaan bayi manusia yang baru lahir, terpendam sejumlah potensi
kehidupan yang jauh lebih kaya bila disbanding dengan yang dimiliki oleh
mahluk-mahluk lainnya. Ia memiliki potensi untuk beragama, berfikir, berkreasi,
merasa, berkomunikasi dengan orang lain dan potensi-potensi lainnya.
Mengembangkan potensi-potensi anak tersebut adalah kewajiban para pendidik orang
tua dan guru.
B. Karakteristik Pembelajaran
untuk Anak Usia Dini
Anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa dalam
berperilaku. Dengan demikian dalam hal belajar anak juga memiliki karakteristik
yang tidak sama pula dengan orang dewasa. Karakteristik cara belajar anak
merupakan fenomena yang harus dipahami dan dijadikan acuan dalam merencanakan
dan melaksanakan pembelajaran untuk anak usia dini. Adapun karakterisktik cara
belajar anak adalah :
1. Anak belajar melalui bermain.
2. Anak belajar dengan cara membangun
pengetahuannya.
3. Anak belajar secara alamiah.
4. Anak belajar paling baik jika apa yang
dipelajarinya mempertimbangkan keseluruhan aspek pengembangan, bermakna,
menarik, dan fungsional.
Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini pada dasarnya adalah pengembangan
kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah
pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini
berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasainya dalam rangka
pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak.
Atas dasar pendapat di
atas dapat dinyatakan bahwa pembelajaran untuk anak usia dini memiliki
karakteristik sebagai berikut.
1. Belajar,
bermain, dan bernyanyi
Pembelajaran untuk anak usia dini menggunakan prinsip belajar, bermain, dan
bernyanyi. Pembelajaran untuk anak usia dini diwujudkan sedemikian rupa
sehingga dapat membuat anak aktif, senang, bebas memilih. Anak-anak belajar
melalui interaksi dengan alat-alat permainan dan perlengkapan serta manusia.
Anak belajar dengan bermain dalam suasana yang menyenangkan. Hasil belajar anak
menjadi lebih baik jika kegiatan belajar dilakukan dengan teman sebayanya.
Dalam belajar, anak menggunakan seluruh alat inderanya.
2. Pembelajaran
yang berorientasi pada perkembangan
Pembelajaran yang
berorientasi pada perkembangan mengacu pada tiga hal penting, yaitu : 1)
berorientasi pada usia yang tepat, 2) berorientasi pada individu yang tepat,
dan 3) berorientasi pada konteks social budaya. Pembelajaran yang berorientasi
pada perkembangan harus sesuai dengan tingkat usia anak, artinya pembelajaran
harus diminati, kemampuan yang diharapkan dapat dicapai, serta kegiatan belajar
tersebut menantang untuk dilakukan anak di usia tersebut. Manusia merupakan
makhluk individu. Perbedaan individual juga harus manjadi pertimbangan guru
dalam merancang, menerapkan, mengevaluasi kegiatan, berinteraksi, dan memenuhi
harapan anak. Selain berorientasi pada usia dan individu yang tepat, pembelajaran
berorientasi perkembangan harus mempertimbangkan konteks sosial budaya anak.
Untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang bermakna, guru hendaknya
melihat anak dalam konteks keluarga, masyarakat, faktor budaya yang
melingkupinya.
A. Macam-macam
Metode Pembelajaran Anak Usia Dini
Metode pembelajaran anak usia dini merupakan cara-cara atau teknik yang
digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai. Kalau model pembelajaran merupakan
pendekatan umum dalam satu proses pembelajaran dan biasanya dalam satu proses
pembelajaran menggunakan satu model, sedangkan metode adalah langkah teknisnya
dan dapat menggunakan lebih dari satu metode disesuaikan dengan model
pembelajaran yang digunakan serta kebutuhan anak ketika pembelajaran
berlangsung.
Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak
akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak
secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Secara
teknis ada beberapa metode yang tepat untuk diterapkan pada anak usia dini,
antara lain :
1. Ceramah
2. Bermain
3. Bercerita
4. Bernyanyi
5. Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )
6. Karya wisata
7. Praktik langsung
8. Bermain peran ( sosio-drama )
9. Penugasan
10. Demonstrasi
11. Eksperimen
12. Diskusi
13. Pemecahan masalah
(problem solving)
14. Latihan
B. Beberapa Kelebihan dan Kelemahan Metode-metode Pemebelajaran Anak Usia Dini
Berikut adalah beberapa analisis penulis
terhadap beberapa metode pembelajaran anak usia dini.
1. Ceramah
Metode ini sangat umum digunakan dalam proses pembelajaran, tidak
terkecuali pada pendidikan anak usia dini. Adapun kelebihan metode ceramah
adalah:
- Banyak materi dapat disampaikan pada
proses pembelajaran.
Sedangkan Kekurangannya adalah :
- Sifatnya hanya satu arah, sehingga tidak
mendorong anak untuk aktif dan kreatif.
2. Metode Bermain
Bermain merupakan prinsip dasar pendidikan anak usia dini, sehingga wajar
apabila bermain menjadi salah satu metode yang wajib dilakukan guru dalam
pembelajaran anak usia dini. Adapun kelebihan metode ini adalah:
- Sesuai dengan tahap perkembangan anak
yang membutuhkan wahana dalam mengembangkan semua aspek-aspek perkembangannya,
baik perkembangan fisik, perkembangan kognitif maupun perkembangan
emosionalnya.
- Dapat mendorong minat anak untuk
belajar, dengan bermain anak biasanya tidak menyadari bahwa ia sedang belajar
sesuatu sebab yang menjadi focus utama mereka adalah ketertarikan terhadap
bermainnya.
Adapun kelemahan
metode ini adalah sebagai berikut:
- Apabila metode ini dilakukan tanpa
persiapan yang matang, maka ada kemungkinan tujuan-tujuan pembelajaran tidak
tercapai secara maksimal sebab anak terlalu larut dalam proses bermain apalagi
misalnya guru kurang memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran melalui metode
ini.
- Metode ini biasanya memerlukan strategi
dan media pembelajaran yang disiapkan secara baik. Oleh karena itu ketersediaan
media bermain merupakan syarat diterapkannya metode ini. Media di sini bukan
saja berbentuk barang tetapi dapat berbentuk berbagai jenis permainan yang
harus dikuasai guru agar pembelajaran berjalan dengan baik. Apabila guru tidak
menyediakan media pembelajaran maka tujuan pembelajaran akan sulit tercapai.
3. Metode Bercerita
Metode bercerita
sangat umum digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, khususnya dalam
menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan kepada
anak. Adapun kelebihan metode ini adalah:
- Dapat meningkatkan motivasi anak untuk
belajar, karena anak sangat senang dengan cerita-cerita.
- Sangat sesuai untuk pendidikan afektif
(nilai), sebab metode ini dapat menyampaikan nilai-nilai kebaikan kepada anak melalui
contoh-contoh dalam cerita sehingga mendorong anak untuk melakukan kebaikan
tersebut, sekaligus menghindari perbuatan buruk yang digambarkan dalam cerita
guru.
- Tidak membutuhkan banyak alat dan media
pembelajaran.
Adapun kelemahannya antara lain:
- Dalam pembelajaran ini biasanya guru
lebih dominan, sehingga peran aktif anak sedikit terbatas. Oleh karena itu,
guru harus mampu mengkolaborasikan metode ini dengan metode-metode yang lainnya
seperti tanya jawab dan bernyanyi.
- Guru dituntut untuk benar-benar
menguasai teknik bercerita yang baik, sehingga anak tertarik dengan cerita yang
dibawakannya sekaligus pesan yang ingin disampaikan akan diterima anak dengan
baik.
3. Bernyanyi
Kelebihan metode
bernyanyi antara lain:
- Dapat meningkatkan motivasi anak untuk
belajar, anak-anak biasanya sangat senang bernyanyi sehingga pembelajaran
melalui metode bernyanyi sangat disukai anak.
- Tidak membutuhkan media yang terlalu
sulit didapat, metode ini dapat dilakukan dengan tanpa music ataupun dengan
music, dapat pula dengan melihat gambar dalam VCD.
Kelemahannya antara
lain:
- Metode bernyanyi kalau dilakukan tanpa
diikuti metode-metode lainnya, maka tujuan pembelajaran yang dicapai sedikit
terbatas, misalnya hanya mengembangkan kecerdasan music saja.
4. Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )
Dalam metode ini
terkandung beberapa kelebihan, yaitu:
- Anak didorong untuk lebih aktif dalam
menjawab dan bertanya, sehingga dapat merangsang kemampuan berfikirnya.
- Guru dapat mengetahui perkembangan
setiap anak, karena guru dapat langsung menilai kemampuan anak dalam menjawab
atau bertanya. Sehingga guru dapat melakukan diagnose dan rencana tindak
lanjutnya.
Kelemahannya antara
lain:
- Biasanya hanya anak-anak yang aktif dan
mempunyai kecerdasan yang lebih baik saja yang mampu menjawab dan bertanya.
Dalam hal ini guru harus mampu mengelola pembelajaran melalui metode Tanya
jawab dengan baik, sehingga setiap siswa mempunyai kesempatan untuk menjawab
dan bertanya.
5. Metode Karya wisata
Biasanya metode karya
wisata dilakukan dalam satu dua kali kegiatan dalam satu semester. Kelebihan
metode ini adalah:
- Siswa dapat berinteraksi langsung dengan
lingkungannya, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna bagi anak. Misalnya
kunjungan ke panti asuhan, pasar, bank, dan lainnya.
- Sesuai dengan pendekatan pembelajaran
yang mendekatkan anak dengan lingkungan sekitarnya, yaitu pendekatan belajar
CTL (Contextual Teaching and Learning).
Adapun kelemahannya biasanya adalah:
- Unsur rekreasi biasanya lebih dominan
sehingga proses belajarnya tersisihkan.
- Memerlukan biaya, sehingga memberatkan
orang tua anak.
- Tempat karya wisata biasanya tempat-tempat
yang nilai edukatifnya kurang, seperti water boom, kolam renang, dan
lainnya. Jarang karya wisata ke tempat-tempat yang mampu meningkatkan
kepedulian social anak, misalnya ke perkampungan kumuh, panti asuhan dan
lainnya.
6. Praktik langsung
Adapun kelebihan
metode praktik langsung adalah:
- Pembelajaran lebih bermakna sebab anak
secara langsung dapat mempelajari dan memecahkan masalah secara langsung.
- Metode ini sangat sesuai dengan model
pembelajaran konstruktivisme yang sedang dikembangkan dalam pembelajaran saat
ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir dalam memecahkan masalah.
Kelemahannya adalah:
- Kadang membutuhkan biaya yang cukup
besar, khususnya dalam praktek langsung terhadap alat-alat tertentu.
- Tanpa bimbingan secara baik, biasanya
ada anak-anak yang mengalami kesulitan dan tidak mendapatkan bimbingan dengan
benar dari gurunya.
7. Bermain peran (sosio-drama)
Kelebihannya adalah:
- Anak dapat menghayati peran yang ia
lakukan, sehingga anak dapat mengambil nilai baik dan buruk dari peran-peran
tersebut.
- Mendorong motivasi belajar anak, karena
bermain peran merupakan metode pembelajaran yang lebih terbuka terhadap
improvisasi-improvisasi anak sehingga mendorong kreativitas anak.
Adapun kelemahannya
adalah:
- Memerlukan waktu yang banyak, karena
anak tidak akan langsung memahami peran yang akan dilakukannya.
- Memerlukan kesabaran dan ketekukan guru
dalam membimbing anak melakukan metode bermain peran.
8. Penugasan
Kelebihannya adalah:
- Dengan metode penugasan, terutama tugas
di rumah, anak lebih terdorong untuk belajar di rumah.
- Dengan adanya tugas di rumah, aktivitas
anak akan lebih positif.
Kelemahannya adalah:
- Kadang kalau tugas itu terlalu banyak
akan memberikan beban untuk anak dan mengurangi jam bermainnya.
9. Demonstrasi
Kelebihan metode ini
adalah:
- Anak melihat dan mengalami langsung
proses terjadinya sesuatu atau proses membuat sesuatu.
Kekurangannya adalah :
- Membutuhkan alat-alat yang dibutuhkan
dalam mendemonstrasikan pembuatan sesuatu.
10. Eksperimen
Kelebihan metode ini
adalah:
- Anak dapat meelakukan secara langsung
apa yang dia pelajari, contohnya melakukan pembuatan sesuatu.
Kekurangannya adalah :
- Metode ini juga cenderung membutuhkan
alat-alat yang dalam eksperimen.
- Selain itu, guru harus benar-benar
memperhatikan setiap anak dalam melakukan eksperimennya.
11. Diskusi
Kelebihan metode ini
adalah:
- Anak dapat bertukar pendapat dengan
temannya mengenai apa yang ia pelajari.
- Mendorong anak untuk bersosialisasi dan
mengembangkan aspek-aspek sosialnya.
Kekurangannya adalah :
- Kadang anak tidak focus pada apa yang ia
pelajarinya, seringkali mereka sibuk dengan dirinya sendiri atau diluar
tugasnya.
12. Pemecahan masalah (problem solving)
Kelebihan metode ini
adalah:
- Anak dirangsang untuk mempunyai
kemampuan dalam memecahkan masalah yang ia hadapi.
Kekurangannya adalah :
- Seringkali anak tidak memahami
langkah-langkah sehingga masalah tidak berhasil dipecahkan.
13. Latihan
Kelebihan metode
latihan adalah:
- Anak dapat melatih kemampuannya dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan, biasanya latihan dilakukan berulang-ulang
sampai anak menguasai materi latihan tersebut.
Kekurangannya adalah :
- Kadang anak menjadi bosan, apalagi
anak-anak yang berbakat dan cerdas. Latihan yang dilakukan berulang-ulang akan
membuatnya bosan dan frustasi.
No comments:
Post a Comment