Tuesday, February 4, 2020

Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Kognitif



Tahapan dan karakteristik perkembangan kognitif anak usia dini sampai delapan tahun merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga mempelajarinya harus secara bertahap. Selain itu, ada hal-hal penting yang harus diketahui oleh pendidik anak usia dini bahwa perkembangan kognitif sudah mulai sejak anak dalam kandungan bahkan sejak terjadinya konsepsi yang merupakan pertemuan antara sel telur dan sel sperma dari sang calon ibu dan ayah.
Pada awalnya, studi penelitian mengenai psikologi perkembangan mengabaikan perkembangan anak pra-lahir. Beberapa peneliti dimulai dengan masa pra-sekolah, yang kemudian diperluas dengan penelitian sejak masa kelahiran. Seiring dengan berbagai penelitian, para psikolog perkembangan dan pedagog akhirnya menyadari bahwa perkembangan anak pada masa pra kelahiran ternyata sangat berpengaruh terhadap perkembangan pasca kelahirannya.
Pengetahuan tentang perkembangan anak pra lahir sangat penting untuk diketahui para calon orang tua dan pemerhati anak. Kesalahan dalam memahami arti perkembangan seorang anak, akan berpengaruh terhadap bagaimana mereka memberikan stimulasi pada anak. Keterlambatan atau ketidak tahuan orang tua, dapat mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi tidak optimal.
Oleh karena itu, orang tua perlu mempelajari bagaimana proses perkembangan anak pra lahir, sehingga dapat bersikap bijak saat merencanakan kehamilan , merawat dan menjaganya selama kondisi kehamilan, memberikan stimulasi sesuai dengan perkembangan janin, dan mempersiapkan proses kelahiran dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka dalam paparan berikut ini, perkembangan kognitif ditinjau sejak dari dalam kandunagan, yang dikenal dengan masa janin.
A.    Perkembangan Kognitif Anak Usia 1 – 2 Tahun (12 – 24 bulan)
Sewaktu lahir, berat otak anak sekitar 27% berat otak orang dewasa. Pada usia 2 tahun, berat otak anak sudah mencapai 90% dari berat otak orang dewasa (sekitar 1200 gram). Hal ini menunjukkan bahwa pada usia ini, masa perkembangan otak sangat pesat. Pertumbuhan ini memberikan implikasi terhadap kecerdasan anak.
Pada usia 1 – 2 tahun, anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Pada usia ini, anak mengembangkan rasa keingintahuannya melalui beberapa hal berikut ini :
1.      Belajar melalui pengamatan/ mengamati. 
2.      Meniru orang tua. 
3.      Belajar konsentrasi. 
4.      Mengenal anggota badan.
5.      Memahami bentuk, kedalaman, ruang dan waktu.
6.      Mulai mampu berimajinasi. 
7.      Mampu berpikir antisipatif.
8.      Memahami kalimat yang terdiri dari beberapa kata. 
9.      Cepat menangkap kata-kata baru.
B.      Perkembangan Kognitif Anak Usia 2 – 3 Tahun (24 – 36 Bulan)
Kemampuan kognitif anak usia 2 – 3 tahun semakin kompleks. Perkembangan anak usia 2 – 3 tahun ditandai dengan beberapa tahap kemampuan yang dapat dicapai anak, yaitu sebagai berikut :
1.      Berpikir simbolik. 
2.      Mengelompokkan, mengurut dan menghitung. 
3.      Meningkatnya kemampuan mengingat. 
4.      Berkembangnya pemahaman konsep. 
5.      Puncak perkembangan bicara dan bahasa.
6.    Mulai mampu berimajinasi
7.      Mampu berpikir antisipatif
8.    Memahami kalimat yang terdiri dari beberapa kata
9.    Cepat menangkap kata-kata baru
10.   Sering bertanya
C.    Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Umur 3-4 Tahun ( PG )
1.        Dapat mengenal fungsi benda dengan benar
2.        Dapat mengelompokkan benda berdasarkan bentuk,warna,ukuran dan fungsi secara sederhana
3.        Ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi kata-kata atau kalimat yang kosong
4.        Dapat menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya
5.        Dapat mencocokkan hingga sebelas warna
6.        Memahami konsep makna berlawanan, kosong/penuh atau ringan/berat.
7.        Menunjukkan pemahaman mengenai di dasar/di puncak, di belakang/di depan, di atas/di bawah.
8.        Mampu memadankan bentuk lingkaran atau persegi dengan objek nyata.
9.        Sengaja menumpuk kotak atau gelang sesuai ukuran.
10.    Mengelompokkan benda yang memiliki persamaan : warna, bentuk atau ukuran.
11.    Mampu mengetahui mengetahui dan menyebutkan umurnya.
12.    Memasangakan dan menyebutkan benda yang sama, misalnya : “ apa pasangannya cangkir “.
13.    Mencocokkan segitiga, persegi panjang dan wajik.
14.    Menyebutkan lingkaran dan kotak jika diperhatikan.
15.    Memahami konsep lambat/cepat, sedikit/banyak, tipis/tebal, sempit/luas.
16.    Mampu memahami apa yang harus dilakukan jika tali sepatu lepas, jika haus dan jika mau keluar saat hujan.
17.    Mampu menerangkan, mengapa seseorang memiliki : kunci, lemari pakaian, mobil, dll.
18.    Menyentuh dan menghitung 4 - 7 benda.
19.    Merangkai kegiatan sehari-hari dan menunjukkan kapan setiap kegiatan dilakukan.
20.    Mengenal huruf kecil dan huruf besar.

D. Karakteristik perkembangan kognitif anak usia 4 sampai 8 tahun ( TK–SD kelas awal).
Perkembangan kognitif anak usia 4-8 tahun atau  stadium pra-operasional dimulai dengan penguasaan bahasa yang sistematis,permainan simbolis,imitasi serta bayangan dalam mental. Semua proses ini menunjukkan bahwa  anak sudah mampu untuk melakukan tingkah laku simbolis. Anak sekarang tidak  lagi mereaksi begitu saja terhadap stimulus-stimulus melainkan Nampak ada suatu aktifitas internal.
Anak mampu untuk berbuat pura-pura, artinya dapat menimbulkan situasi-situasi yang tidak langsung ada.Ia mampu untuk menirukan tingkah laku yang dilihatnya dan apa yang dilihatnya sehari sebelumnya. Anak dapat mengadakan antisipasi, tetapi meskipun adanya banyak aspek-aspek yang positif dalam cara berfikir pra-operasional ini, namun masih banyak kekurangannya.
Berfikir pra-operasional masih sangat egosentris. Anak belum mamapu ( secara persepsual, emosional- motivasional dan konsepsual).Pada saat memasuki usia 4 tahun seorang anak semakin bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru. Keadaan ini ditandai dengan semakin seringnya anak mengajukan pertanyaan sebagai wujud dari rasa keingintahuannya.
Pada umumnya di akhir usia yang ke 4, daya hayal anak semakin menipis seiring dengan meningkatnya kemampuan memahami ralitas. Masa kanak-kanak 4-8 tahun sebagian besar anak merasakan seolah-olah sebgai masa yang terpanjang dalam  rentang kehidupan. 

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive