Tahapan dan karakteristik
perkembangan kognitif anak usia dini sampai delapan tahun merupakan suatu
proses yang berkesinambungan sehingga mempelajarinya harus secara bertahap.
Selain itu, ada hal-hal penting yang harus diketahui oleh pendidik anak usia
dini bahwa perkembangan kognitif sudah mulai sejak anak dalam kandungan bahkan
sejak terjadinya konsepsi yang merupakan pertemuan antara sel telur dan sel
sperma dari sang calon ibu dan ayah.
Pada awalnya, studi penelitian
mengenai psikologi perkembangan mengabaikan perkembangan anak pra-lahir.
Beberapa peneliti dimulai dengan masa pra-sekolah, yang kemudian diperluas
dengan penelitian sejak masa kelahiran. Seiring dengan berbagai penelitian,
para psikolog perkembangan dan pedagog akhirnya menyadari bahwa perkembangan
anak pada masa pra kelahiran ternyata sangat berpengaruh terhadap perkembangan
pasca kelahirannya.
Pengetahuan tentang perkembangan
anak pra lahir sangat penting untuk diketahui para calon orang tua dan
pemerhati anak. Kesalahan dalam memahami arti perkembangan seorang anak, akan
berpengaruh terhadap bagaimana mereka memberikan stimulasi pada anak.
Keterlambatan atau ketidak tahuan orang tua, dapat mengakibatkan tumbuh kembang
anak menjadi tidak optimal.
Oleh karena itu, orang tua perlu
mempelajari bagaimana proses perkembangan anak pra lahir, sehingga dapat
bersikap bijak saat merencanakan kehamilan , merawat dan menjaganya selama
kondisi kehamilan, memberikan stimulasi sesuai dengan perkembangan janin, dan
mempersiapkan proses kelahiran dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka dalam
paparan berikut ini, perkembangan kognitif ditinjau sejak dari dalam
kandunagan, yang dikenal dengan masa janin.
A. Perkembangan Kognitif Anak Usia
1 – 2 Tahun (12 – 24 bulan)
Sewaktu lahir, berat otak anak
sekitar 27% berat otak orang dewasa. Pada usia 2 tahun, berat otak anak sudah
mencapai 90% dari berat otak orang dewasa (sekitar 1200 gram). Hal ini
menunjukkan bahwa pada usia ini, masa perkembangan otak sangat pesat.
Pertumbuhan ini memberikan implikasi terhadap kecerdasan anak.
Pada usia 1 – 2 tahun, anak memiliki
rasa ingin tahu yang sangat besar. Pada usia ini, anak mengembangkan rasa
keingintahuannya melalui beberapa hal berikut ini :
1.
Belajar melalui pengamatan/ mengamati.
2.
Meniru orang tua.
3.
Belajar konsentrasi.
4.
Mengenal anggota badan.
5.
Memahami bentuk, kedalaman, ruang dan waktu.
6.
Mulai mampu berimajinasi.
7.
Mampu berpikir antisipatif.
8.
Memahami kalimat yang terdiri dari beberapa kata.
9.
Cepat menangkap kata-kata baru.
B. Perkembangan
Kognitif Anak Usia 2 – 3 Tahun (24 – 36 Bulan)
Kemampuan kognitif anak usia 2 – 3
tahun semakin kompleks. Perkembangan anak usia 2 – 3 tahun ditandai dengan
beberapa tahap kemampuan yang dapat dicapai anak, yaitu sebagai berikut :
1.
Berpikir simbolik.
2.
Mengelompokkan, mengurut dan menghitung.
3.
Meningkatnya kemampuan mengingat.
4.
Berkembangnya pemahaman konsep.
5.
Puncak perkembangan bicara dan bahasa.
6. Mulai mampu
berimajinasi
7.
Mampu berpikir antisipatif
8. Memahami kalimat
yang terdiri dari beberapa kata
9. Cepat menangkap
kata-kata baru
10. Sering bertanya
C. Karakteristik Perkembangan
Kognitif Anak Umur 3-4 Tahun ( PG )
1.
Dapat mengenal fungsi benda dengan benar
2.
Dapat mengelompokkan benda berdasarkan
bentuk,warna,ukuran dan fungsi secara sederhana
3.
Ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi
kata-kata atau kalimat yang kosong
4.
Dapat menunjukkan dan menyebutkan anggota
tubuhnya
5.
Dapat mencocokkan hingga sebelas warna
6.
Memahami konsep makna berlawanan, kosong/penuh
atau ringan/berat.
7.
Menunjukkan pemahaman mengenai di dasar/di
puncak, di belakang/di depan, di atas/di bawah.
8.
Mampu memadankan bentuk lingkaran atau persegi
dengan objek nyata.
9.
Sengaja menumpuk kotak atau gelang sesuai
ukuran.
10. Mengelompokkan
benda yang memiliki persamaan : warna, bentuk atau ukuran.
11. Mampu
mengetahui mengetahui dan menyebutkan umurnya.
12. Memasangakan
dan menyebutkan benda yang sama, misalnya : “ apa pasangannya cangkir “.
13. Mencocokkan
segitiga, persegi panjang dan wajik.
14. Menyebutkan
lingkaran dan kotak jika diperhatikan.
15. Memahami
konsep lambat/cepat, sedikit/banyak, tipis/tebal, sempit/luas.
16. Mampu
memahami apa yang harus dilakukan jika tali sepatu lepas, jika haus dan jika
mau keluar saat hujan.
17. Mampu
menerangkan, mengapa seseorang memiliki : kunci, lemari pakaian, mobil, dll.
18. Menyentuh
dan menghitung 4 - 7 benda.
19. Merangkai
kegiatan sehari-hari dan menunjukkan kapan setiap kegiatan dilakukan.
20. Mengenal
huruf kecil dan huruf besar.
D. Karakteristik perkembangan kognitif anak usia 4
sampai 8 tahun ( TK–SD kelas awal).
Perkembangan kognitif anak usia
4-8 tahun atau stadium pra-operasional dimulai dengan penguasaan bahasa
yang sistematis,permainan simbolis,imitasi serta bayangan dalam mental. Semua
proses ini menunjukkan bahwa anak sudah mampu untuk melakukan tingkah
laku simbolis. Anak sekarang tidak lagi mereaksi begitu saja terhadap
stimulus-stimulus melainkan Nampak ada suatu aktifitas internal.
Anak mampu untuk berbuat
pura-pura, artinya dapat menimbulkan situasi-situasi yang tidak langsung ada.Ia
mampu untuk menirukan tingkah laku yang dilihatnya dan apa yang dilihatnya
sehari sebelumnya. Anak dapat mengadakan antisipasi, tetapi meskipun adanya
banyak aspek-aspek yang positif dalam cara berfikir pra-operasional ini, namun
masih banyak kekurangannya.
Berfikir pra-operasional masih
sangat egosentris. Anak belum mamapu ( secara persepsual, emosional-
motivasional dan konsepsual).Pada saat memasuki usia 4 tahun seorang anak
semakin bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru. Keadaan ini ditandai dengan
semakin seringnya anak mengajukan pertanyaan sebagai wujud dari rasa
keingintahuannya.
Pada umumnya di akhir usia yang ke 4, daya hayal
anak semakin menipis seiring dengan meningkatnya kemampuan memahami ralitas.
Masa kanak-kanak 4-8 tahun sebagian besar anak merasakan seolah-olah sebgai
masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan.
No comments:
Post a Comment