Perkembangan
kognitif berkaitan dengan perkembangan kemampuan pemahaman dan analisa. Slamet
Suyanto (2005: 53) memaparkan bahwa perkembangan kognitif menggambarkan
bagaimana pikiran berkembang dan dapat digunakan untuk berpikir. Sedangkan
menurut Piaget (dalam Slamet Suyanto, 2005: 94) bahwa perubahan akibat belajar
dari perkembangan kognitif yaitu kemampuan anak untuk berpikir tentang
lingkungan sekitar.
Kognitif atau intelektual adalah
suatu proses berpikir berupa kemampuan atau daya untuk menghubungkan suatu
peristiwa dengan peristiwa lainya serta kemampuan menilai dan mempertimbangkan
segala sesuatu yang diamati dari dunia sekitar.
Dasar teori pengembangan kognitif terdapat tiga
pendekatan klasik yaitu :
- Pendekatan behaviouris
- Pendekatan psikometris
- Pendekatan piagetian
Teori perkembangan kognitif dikemukakan oleh:
1.
Charles Spearman dengan teori Two Factors
2.
Thurstone dengan teori Primary Mental Abilities
3.
J. P. Guilford dan Howard Gardner dengan teori Multiple Intelligences
4.
Robert Stenberg dengan teori Triachic of Intelligences
Pandangan Para Ahli Psikologi dan Pendidikan
Tingkat intelegensi adalah tingkat kecerdasan yang berbeda antara satu individu
dengan individu lainnya. Intelegensi mempengaruhi cara individu menyelesaikan
masalah yang dihadapinya. Semakin cerdas seseorang maka akan semakin mudah dan
cepat ia menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapinya.
Pengembangan kognitif dimaksudkan agar individu mampu mengembangkan kemampuan
persepsinya, ingatan, berpikir, pemahaman terhadap simbol, melakukan penalaran
dan memecahkan masalah.
Pengembangan kognitif dipengaruhi oleh faktor hereditas, lingkungan,
kematangan, kematangan, minat dan bakat, pembentukan dan kebebasan.
Tingkat Intelegensi adalah tingkat kecerdasan yang
berbeda antara satu individu dengan individu lain. Pengmebangan kognitif
dimaksudkan agar individu mampu mengembangkan kemampuan persepsinya, ingatan,
berpikir, pemahaman terhadap simbol, penalaran dan memecahkan masalah.
Pengembangan kognitif dipengaruhi oleh faktor keturunan, lingkungan,
kematangan, minat dan bakat, pembentukan dan kebebasan.
Berikut akan dikemukakan beberapa pandangan dari para
ahli :
●HENMON
Menurut dia, kognitif dan pengetahuan disebut
intelegensi. Jadi apabila kognitif seseorang
tinggi, maka intelegensinya akan tinggi pula.
●ALFRED BINET
Menurut Alfred Binet, ada 3 aspek kemampuan dalam
intelegensi, yaitu
:
Konsenstrasi ,Adaptasi dan Bersikap Kritis . Selain
itu, Binet juga menyatakan bahwa
hakikat kognitif memilik 3 sifat
yaitu :
1.Kecerdasan untuk menetapkan dan mempertahankan
(memperjuangkan) tujuan tertentu.
2.Kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka
mencapai tujuan tersebut.
3.Kemampuan untuk melakukan otokritik, kemampuan
untuk belajar dari kesalahan yang telah dibuatnya.
●CAMEROON DAN BARLEY (1967)
Aktivitas kognitif akan sangat bergantung pada
kemampuan berbahasa.
●JEROME BRUNNER
Ada 3 tingkat perkembangan yaitu Enactiva, Iconic dan
penggunaan lambang.
●WILLIAMS
Ciri-ciri perilaku kognitif yaitu berpikir lancar,
luwes, orisinal, dan terperinci.
●STERNBERG
Ada 5 komponen kognitif yang dikemukakan oleh
Sternberg, yaitu : Meta komponen, Komponen Penampilan, Pencapaian, Ingatan dan
Komponen Alih Terap.
●GUILFORD
Mengembangkan suatu teori/model yang dinamakan“
Struktur Kognitif ”. Berdasarkan model ini, aktivitas mental dapat
diklasifikasikan: Operasi (proses), Content (materi) , dan Produk. Klasifikasi
tersebut menunjukkkan adanya 120 aktivitas mental manusia.
●CARL WITHERINGTON
Menurut Carl Witherington dalam Usman dan Praja (1998),
intelegensi merupakan kesempatan bertindak. Contoh kegiatannya sebagai
berikut :
-Fasilitas dalam menggunakan bilangan dan angka.
-Efisiensi penggunaan bahasa.
-Kecepatan pengamatan.
-Fasilitas dalam memahami hubungan.
-Mengkhayal atau mencipta.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif:
- Hereditas
- Lingkungan
- Kematangan
- Pembentukan
- Minat dan bakat
- Kebebasan
No comments:
Post a Comment