Friday, February 21, 2020

MAKALAH Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD)


BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG MASALAH
Masalah pendidikan tidak dapat lepas dari masalah pembelajaran, karena pembelajaran merupakan inti dari proses peningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan menunjuk pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar. Suatu sistem pendidikan disebut bermutu dari segi proses, jika pembelajaran berlangsung secara efektif dan siswa mengalami pembelajaran yang bermakna serta ditunjang oleh sumber daya baik dari sarana dan prasarana yang memadai sumber daya manusianya itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menurut Abdulhak (1998:1) “Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup”. Di dalam pendidikan tersebut memiliki tujuan yang sangat penting yaitu mendewasakan seseorang sehingga menentukan pilihan mana yang perlu dilakukan untuk pribadinya maupun untuk umum yang ditunjang oleh kecerdasan dan keterampilan.
Keefektifan pembelajaran digambarkan oleh hasil belajar yang dicapai siswa. Dengan kata lain, makin efektif pembelajaran yang dilaksanakan, maka makin meningkat dan baik hasil belajar siswa. Upaya pengembangan desain pembelajaran ini amat penting untuk dilakukan oleh seorang guru. Esensi dari desain pembelajaran adalah merancang seperangkat tindakan yang bertujuan untuk mengubah situasi yang ada ke situasi yang diinginkan. Jelaslah bahwa fungsi desain pembelajaran merupakan fungsi yang sangat esensial karena pengelolaan dan evaluasi pembelajaran pada hakikatnya tergantung pada desain pembelajaran yang telah dibuat oleh guru. Pembelajaran pada dasarnya yaitu mempersiapkan peserta didik untuk dapat menampilkan tingkah laku hasil proses belajar mengajar dalam kondisi situasi yang nyata dan menelaah serta memecahkan yang dihadapi dalam kehidupan. Dengan melakukan proses pembelajaran peserta didik atau siswa membekali dirinya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut kehidupannya sendiri menuju ke arah yang lebih baik.
Perancangan setiap kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara sistematik. Demikian pula pengembangan bahan pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi, baik proses maupun hasilnya. Secara nyata bentuk dari usaha-usaha tersebut ditandai dengan perumusan kompetensi yang operasional, pemilihan dan penyusunan materi pelajaran yang akan diajarkan dan konsisten dengan kompetensi.
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebuah mata pelajaran yang mempelajari fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Guru harus pandai mengaitkan materi pelajaran dengan realita yang ada, kenyataan yang terjadi selama ini belajar IPS penuh dengan hafalan dan membahas hal-hal yang abstrak, seolah mempelajari sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dipaksa menghafal konsep-konsep yang tidak tahu penerapannya. Akibatnya IPS menjadi suatu mata pelajaran yang tidak disukai siswa dan seakanakan menjadi nomor dua untuk ditekuni. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi yang berkaitan langsung dengan hal-hal yang terjadi dan dialami oleh siswa. Banyak siswa mengganggap proses pembelajaran IPS sebagai sesuatu yang membosankan, monoton, kurang menyenangkan, terlalu banyak hafalan, kurang variatif, dan berbagai keluhan lainnya. Dalam proses pembelajaran IPS cenderung berpusat pada guru (teacher centre). Salah satu kendala yang dihadapi oleh guru untuk menghasilkan metode atau model pembelajaran IPS yang efektif ialah fakta bahwa guru berhadapan dengan materi IPS yang memiliki cakupan sangat kompleks. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk memiliki keterampilan dalam melakukan inovasi-inovasi pembelajaran dan menggunakan media sebagai sarana proses belajar mengajar, supaya peserta didik atau siswa lebih antusias dan tetarik dalam suatu kegiatan belajar mengajar.
Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran dan inovasi pembelajaran.
Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih banyak dan dapat memahami materi pelajaran lebih baik, sehingga akan meningkatkan performansi mereka sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.
Seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), telah mengakibatkan bergesernya peran guru termasuk guru IPS sebagai penyampai pesan/informasi. Guru tidak bisa lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswanya. Saat ini para pendidik sudah mulai mendapatkan akses untuk menggunakan berbagai macam produk teknologi guna meningkatkan efektifitas pembelajaran. Karena seorang tenaga pendidik dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam upaya untuk menguasai dan meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Komputer merupakan salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu atau media pembelajaran dan memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran disamping media sarana pembelajaran yang ada, akan tetapi inovasi atau penemuan-penemuan baru dalam penggunaan alat bantu yang lain tetap diperlukan seorang tenaga pendidik atau guru dalam melaksanakan kegiatan atau proses belajar mengajar untuk membuat proses pembelajaran lebih menarik bagi peserta didik. Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Amabile et al. (1996) mendefinisikan inovasi yang hubungannya dengan kreativitas adalah: Inovasi atau innovation berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Inovasi kadang pula diartikan sebagai penemuan, namun berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti discovery atau invention (invensi). Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah ada sebelumnya, tetapi belum diketahui. Sedangkan invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagai hasil kegiatan manusia. Prof. Dr. Anna Poejiadi (2001) memberikan penjelasan: Secara harfiah to discover berarti membuka tutup. Artinya sebelum dibuka tutupnya, sesuatu yang ada di dalamnya belum diketahui orang. Sebagai contoh perubahan pandangan dari geosentrisme menjjadi heliosentrisme dalam astronomi.
Teknologi Informasi dan komunikasi salah satunya yaitu komputer mampu menampilkan berbagai komponen media, seperti video, gambar, teks, animasi, dan suara sehingga dapat merangsang lebih banyak indra. Melalui video dan gambar, dapat ditampilkan kejadian nyata yang berkaitan dengan materi yang dipelajari sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan siswa lebih mudah memahami materi. Dengan memanfaatkan teknologi komputer untuk mendukung kegiatan pembelajaran diharapkan dapat membantu memecahkan masalah belajar yang dihadapi siswa. Namun sampai saat ini media pembelajaran berbasis komputer untuk mata pelajaran IPS masih terbatas. Padahal dari berbagai studi menunjukkan bahwa program pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan komputer lebih efektif dibandingkan dengan paket pengajaran lainnya, karena komputer memiliki sejumlah potensi yang dapat dimanfaat untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan paparan latar belakang  yang penulis kemukakan di atas, dan supaya kesimpulan akhir dari bahasan makalah ini masih berada dalam kajian permasalahan sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran permasalahan, maka penulis memberikan batasan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ?
2.      Bagaimana gambaran penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD) ?
3.      Bagaimana penerapan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)  dalam proses belajar mengajar IPS ?

C. PROSEDUR PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan yang berkaitan dengan Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran IPS, maka akan mencoba untuk dikaji dan dipecahkan dengan menggunakan prosedur pemecahan masalah sebagai berikut :
1.      Mencari bahan-bahan sumber yang relevan atau berhubungan dengan permasalahan makalah.
2.      Mempelajari dan mengkaji bahan sumber yang telah didapat.
3.      Penyusunan makalah ini berdasarkan hasil kajian teoritis dan praktis dengan menggunakan metode deskriptif.

D. SISTEMATIKA PENULISAN MASALAH
Sistematika penulisan makalah yang digunakan dalam pelaporan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      BAB I Pendahuluan, pada bagian ini di kemukakan mengenai latar belakang masalah (mengapa topik itu perlu ditulis), rumusan masalah, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika  yang digunakan dalam penyusunan dan pelaporan makalah ini.
2.      BAB II Pembahasan, di dalam bab ini merupakan analisis kajian teori dan landasan pembahasan permasalahan makalah yang disajikan.
3.      BAB III Penutup, di dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil kajian teori atau studi literatur sebagai jawaban dari permasalahan yang dibahas atau dikemukakan pada makalah ini.













BAB II
TINJAUAN TEORITIS


Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran dan memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Komputer mampu menampilkan berbagai komponen media, seperti video, gambar, teks, animasi, dan suara sehingga dapat merangsang lebih banyak indra. Melalui video dan gambar, dapat ditampilkan kejadian nyata yang berkaitan dengan materi yang dipelajari sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan siswa lebih mudah memahami materi. Materi yang disajikan dengan animasi akan membantu pemahaman materi serta belajar menjadi lebih menarik. Berbagai macam pendekatan instruksional yang dikemas dalam bentuk program pembelajaran berbasis komputer atau computer based instruction (CBI) seperti: drill and practice, simulasi, tutorial dan permainan. Dengan memanfaatkan teknologi komputer untuk mendukung kegiatan pembelajaran diharapkan dapat membantu memecahkan masalah belajar yang dihadapi siswa. Namun sampai saat ini media pembelajaran berbasis komputer untuk mata pelajaran IPS masih terbatas. Padahal dari berbagai studi menunjukkan bahwa program pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan komputer lebih efektif dibandingkan dengan paket pengajaran lainnya, karena komputer memiliki sejumlah potensi yang dapat dimanfaat untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies), merupakan bidang ajaran di sekolah dengan tujuan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial dalam bentuk konsep dan pengalaman belajar yang dipilih atau terorganisir dalam rangka kajian ilmu sosial. Menurut National Council for the Social Studies (NCSS) definisi IPS sebagai berikut: Social studies is the integrated study of the social sciences and humanities to promote civic competence. Within the school program, social studies provides coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as anthropology, archaeology, economics, geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as appropriate content from the humanities, mathematics, and natural sciences. Artinya studi sosial merupakan studi terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial untuk mengembangkan potensi kewarganegaraan yang dikoordinasikan dalam program sekolah sebagai pembahasan sistematis yang dibangun di atas disiplin ilmu seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu-ilmu politik, psikologi, agama, sosiologi, dan juga memuat isi dari humaniora, matematika, dan ilmu-ilmu alam. Departemen Pendidikan Nasional (Pusat Kurikulum, 2006: 7) mendefinisikan IPS sebagai berikut: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu- ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang- cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS adalah pengetahuan yang terintegrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu-ilmu politik, psikologi, agama, sosiologi, dan juga memuat isi dari humaniora, matematika, dan ilmu-ilmu alam serta mempelajari manusia dan hubungannya dengan lingkungan sekitar.


No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive