Di dalam memenuhi kebutuhan
hidup, manusia hendaknya bekerja – manusia yang sudah pantas bekerja di sebut
dengan tenaga kerja. Tenaga kerja yaitu penduduk dalam usia kerja yang siap
melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang
mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah
tangga.
Angkatan kerja adalah mereka yang
mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang
bekerja karena suatu sebab (petani yang menunggu panen,karyawan yang sedang
sakit,dsb). Sedangkan yang dimaksud dengan usia pekerja adalah tingkat umur
seseorang yang diharapkan dapat bekerja dan memperoleh pendapatan. Di Indonesia
kisaran usia kerja adalah antara 10-64 tahun. Kemudian yang disebut sebagai
pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
1.
Faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat
pengangguran
Masalah pengangguran tentulah tidak muncul begitu saja tanpa
suatu sebab. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran secara
global adalah sebagai berikut :
a. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang
dengan Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja
lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat
jarang terjadi.
b. Lapangan Kerja sedikit
c. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga
terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar
daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya,
belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan
yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja
yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
d. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja
antar daerah tidak seimbang
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih
besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan
sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari
suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
e. Budaya pilih-pilih pekerjaan
Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar
belakang pendidikan. Dan lagi ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran
kebanyakan yang ditemukan di Indonesia bukan pengangguran terselubung,
melainkan pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum intelektual
(berpendidikan tinggi).
f. Pemalas
Selain budaya memilih-milih pekerjaan,budaya (negatif) lain
yang menjamur di Indonesia adalah budaya malas. Malas mencari pekerjaan
sehingga jalan keluar lain yang ditempuh adalah dengan menyogok untuk
mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran adalah kekhawatiran terbesar di dunia saat ini
simpul sebuah survey yang dilakukan oleh BBC World Service terhadap 11.000
orang di 23 negara.
Dalam jajak
pendapat tahunan ini, dinamai The World Speaks (Dunia berbicara), ditulis
sederet daftar hal yang meresahkan dan responden diminta membicarakan dengan
keluarga dan teman apa yang paling mereka khawatirkan sepanjang bulan lalu.
Korupsi dan
kemiskinan masih duduk di posisi kecemasan tertinggi, namun pengangguran
disebut oleh 18% responden, enam kali lipat dari jumlah orang yang
mengkhawatirkannya saat pertama kali masuk daftar pada survey pertama tahun
2009.
Jajak pendapat
ini dilakukan oleh Globescan, dimana hasilnya menunjukkan kecemasan terhadap
kehilangan pekerjaan dirasakan merata di berbagai negara yang menjadi lokasi
survey, meski persoalan korupsi masih jadi isu yang paling banyak dibicarakan
sebagai persoalan dunia.
Hampir seperempat responden menyatakan telah membicarakan
soal pengangguran dalam bentuk apapun dalam sebulan terakhir. Kekhawatiran
terbesar berkutnya adalah kemiskinan ekstrim dimana satu dari lima responden
mengaku membicarakan masalah ini baru-baru ini.
Hal terkait dengan inflasi, seperti harga bahan pokok dan
BBM yang terus meroket, ada di peringkat ketiga, dan seperti juga masalah
pengangguran soal kenaikan harga dibicarakan oleh 18% orang yang disurvey.
Tetapi beda negara, nampaknya muncul perbedaan tingkat
kekhawatiran pula meski sama-sama berkisar pada persoalan pengangguran.
Negeri paling atas yang mencemaskan isu pengangguran adalah
Spanyol, dimana 54% responden mengatakan membicarakan persoalan ini baru-baru
saja, naik dari sebelumnya sepertiga responden yang ditanyai di negara Eropa
ini menurut jajak BBC yang sama tahun lalu.
Sementara berturut-turut Ghana, Meksiko, Nigeria dan Turki
adalah negara-negara dimana topik ini menjadi bahan pembicaraan yang diwarnai
kecemasan, dimana sepertiga atau lebih responden yang disurvey menyatakan
membicarakan isu pengangguran sebulan terakhir.
Cara mengatasi Pengangguran
Beberapa Tujuan Kebijakan Pemerintah :
1. Tujuan Bersifat Ekonomi
a. Menyediakan lowongan pekerjaan dari
tahun ke tahun
b. Meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat
c. Memperbaiki pembagian pendapatan
2. Tujuan Bersifat social dan politik
a. Meningkatkan kemakmuran keluarga dan
kestabilan keluarga, di dalam suatu rumah tangga harus ada yang mempunyai
pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya.
b. Menghindari masalah kejahatan, karena
semakin tinggi pengangguran maka semakin tinggi kasus kejahatan.
c. Mewujudkan kestabilan politik, dalam
perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi masyarakat sering kali
melakukan demontrasi dan mengemukakan kritik atas pemimpin pemerintah dan ini
dapat menghambat kegiatan ekonomi. Sebagai akibatnya perkembangan ekonomi yang
terlambat berakibat pangangguran memburuk.
3. Tindakan Pemerintah
Tindakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran:
a. mengurangi pajak
b. mendorong lebih banyak investasi
membari subsidi
c. Meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat
d. Memperbaiki pembagian pendapatan
e. Menghindari masalah kejahatan
f. Menambah keterampilan masyarakat
No comments:
Post a Comment