Pada beberapa kasus yang menggunakan analisis CVP, manajer
mungkin lebih suka menggunakan pendapatan penjualan sebagai ukuran aktivitas
penjualan daripada unit yang terjual. Suatu ukuran unit yang terjual dapat
dikonversikan menjadi suatu ukuran pendapatan penjualan hanya dengan mengalikan
harga jual per unit dengan unit yang terjual. Sebagai contoh, titik impas
Whittier Company dihitung pada 600 mesin pemotong rumput. Karena harga jual per
unit mesin pemotong rumput adalah $400, maka volume impas dalam pendapatan
penjualan adalah $240.000 ($400 x 600).
Setiap jawaban yang dinyatakan dalam unit yang terjual dapat
secara mudah dikonversi menjadi satu jawaban yang dinyatakan dalam pendapatan
penjualan, tetapi jawaban tersebut bisa dihitung secara lebih langsung dengan
mengembangkan rumus terpisah untuk kasus pendapatan penjualan. Dalam kasus ini,
variabel yang penting adalah dolar penjualan, sehingga pendapatan maupun biaya
variabel harus dinyatakan dalam dolar, bukan unit. Karena pendapatan penjualan
selalu dinyatakan dalam dolar, maka pengukuran variabel tidak menjadi masalah.
Selanjutnya akan dibahas secara lebih mendalam mengenai biaya variabel dan
melihat bagaimana biaya tersebut dapat dinyatakan dalam ukuran dolar penjualan.
Untuk menghitung titik impas dalam dolar penjualan, biaya
variabel didefenisikan sebagi suatu persentase dari penjualan bukan sebagai
sebuah jumlah per unit yang terjual. Dapat diilustrasikan mengenai pembagian
pendapatan penjualan menjadi biaya variabel dan margin kontribusi sebagai
berikut:
Harga adalah $10 dan biaya variabel adalah $6. Tentu saja,
sisanya adalah margin kontribusi sebesar $4 ($10 - $6). Jika yang dijual adalah
10 unit, maka total biaya variabel adalah $60 ($6 x 10 unit). Atau, karena
setiap unit yang dijual menghasilkan pendapatan sebesar $10 dan membutuhkan
biaya variabel $6, maka kita dapat mengatakan bahwa 60 persen dari setiap dolar
pendapatan yang dihasilkan diakibatkan oleh biaya variabel ($6/$10). Jadi,
dengan memfokuskan pada pendapatan penjualan, kita dapat memperkirakan total
biaya variabel sebesar $60 untuk pendapatan $100 (0,60 x $100).
Rasio biaya variable (variable cost ratio) sebesar 60 %
pada contoh ini merupakan bagian dari setiap dolar penjualan yang harus
digunakan untuk menutup biaya variable. Rasio biaya variable dapat dihitung
dengan menggunakan data total maupun data per unit. Tentu saja, persentase dari
dolar penjualan yang tersisa setelah biaya variable tertutupi merupakan rasio
margin kontribusi. Rasio margin kontribusi (contribution margin
ratio) adalah bagian dari setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup
biaya tetap dan menghasilkan laba.
Berikut ini merupakan laporan Laba Rugi dari Whittier Dalam
Dolar dan Persentase Penjualan:
Dolar
Persentase Penjualan
Penjualan
$400.000
100,00%
Dikurangi: Biaya
Variabel
325.000
81,25%
Margin
Kontribusi
75.000
18,75%
Dikurangi: Biaya
tetap
45.000
Laba
Operasi
30.000
Rasio Biaya Variabel adalah 81,25% ($325.000/$400.000).
Rasio margin kontribusi adalah 18,75% ($75.000/$400.000 atau berasal dari
100%-81,25%). Biaya tetap adalah $45.000. Berdasar informasi tersebut,
berapakah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan Whittier ntuk mencapai
titik impas?
Laba Operasi = Penjualan – Biaya Variabel
– Biaya Tetap
0
= (Penjualan – (Rasio Biaya Variabel x Penjualan)) – Biaya tetap
0
= Penjualan (1 – Rasio Biaya Variabel) – Biaya Tetap
0
= Penjualan (1 – 0,8125) – 45.000
(0,1875)Penjualan = 45.000
Penjualan
= $240.000
Jadi Whittier harus menghasilan penjualan sejumlah 240.000
untuk mencapai impas. Dengan pendekatan rumus unit impas yang dikembangkan,
dapat diperoleh nilai penjualan impas dengan rumus:
Unit Impas =
Biaya tetap/(Harga-Biaya Variabel per Unit)
Jika sisi kiri dan sisi kanan kita kalikan dengan harga,
maka sisi kiri Unit Impas x Harga adalah merupakan pendapatan penjualan pada
saat impas
Unit Impas x Harga
= Harga x (Biaya tetap/(Harga-Biaya Variabel per Unit))
Penjualan
Impas =
Biaya Tetap x (Harga/ Harga-Biaya Variabel per Unit))
Penjualan
Impas =
Biaya tetap x (Harga/Margin Kontribusi)
Penjualan
Impas = Biaya
Tetap/Rasio Margin Kontribusi
Dalam Kasus Whittier, besarnya penjualan yang harus
dihasilkan pada titik impas dapat dihitung sebagai berikut:
Penjualan Impas = Biaya
Tetap/Rasio Margin Kontribusi
Penjualan Impas =
$45.000/0,1875
Penjualan Impas =
$240.000
Target Laba dan Pendapatan Penjualan
Pertimbangkan pertanyaan berikut: Berapakah pendapatan
penjualan yang harus dihasilkan Whittier untuk memperoleh laba sebelum pajak
sebesar $60.000? (pertanyaan ini mirip dengan yang ditanyakan sebelumnya dalam
hal unit, tetapi pertanyaannya sekarang adalah langsung dalam hal pendapatan
penjualan). Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tambahkanlah target laba
operasi sebesar $60.000 kepada biaya tetap $45.000 dan membagi dengan rasio
margin kontribusi:
Penjualan = $45.000 +
$60.000)/0,1875
= $105.000/0,1875
= $560.000
Whittier harus menghasilkan pendapatan $560.000 untuk
mencapai target laba sebesar $60.000. Karena impas adalah $240.000) diatas
impas harus dihasilkan. Perhatikan bahwa perkalian antara rasio margin
kontribusi dengan pendapatan di atas impas menghasilkan laba sebesar $60.000
(0,1875 x $320.000). Diatas impas, rasio margin kontribusi merupakan rasio
laba; karena itu, rasio tersebut menggambarkan bagian dari setiap dolar
penjualan yang dapat diperuntukkan bagi laba. Dalam contoh ini, setiap dolar
penjualan yang diterima di atas impas akan meningkatkan laba sebesar $0,1875.
Secara umum dengan asumsi biaya tetap tidak berubah, rasio
margin kontribusi dapat digunakan untuk mengetahui dampak terhadap laba atas
perubahan pendapatan penjualan. Untuk memperoleh total perubahan dalam laba
yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan, kalikan rasio margin kontribusi
dengan perubahan dalam penjualan. Sebagai contoh, jika pendapatan penjualan
adalah $540.000, bukan $560.000, bagaimana pengaruhnya terhadap laba yang
diharapkan? Penurunan pendapatan penjualan sebesar $20.000 akan mengakibatkan
penurunan laba sebesar $3750 (0,1875 x $20.000).
Membandingkan Kedua Pendekatan
Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik impas
dalam unit menjadi impas dalam pendapatan penjualan hanya merupakan masalah
pengalian harga jual per unit dengan unit yang terjual. Namun ada dua alasan
yang membuat manajemen menggunakan kedua rumus tersebut, yaitu:
1. Rumus pendapatan penjualan
memungkinkan kita untuk mencari pendapatan secara angsung jika hal tersebut
dikehendaki
2. Pendekatan pendapatan
penjualan jauh lebih mudah untuk digunakan dalam pengaturan multiproduk yang
memiliki harga yang bervariasi.
No comments:
Post a Comment