1.
Definisi
Istilah demonstrasi dalam pengajaran
dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan
verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang atau benda.
Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan itu telah dicoba lebih dahulu
sebelum didemonstrasikan. Orang yang mendemontrasikan (guru, peserta didik,
atau orang luar) mempertunjukkan sambil menjelaskan tentang sesuatu yang
didemonstrasikan (Ramayulis, 2004: 244).
Metode Demonstrasi adalah cara
penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode
Demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu
pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat
laboratorium dan lain-lain. (Cecep, 2005). Metode Demonstrasi
adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan
urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan (Syah, 2000).
Metode demonstrasi adalah metode
yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda
yang berkenaan dengan bahan pelajaran (Djamarah, 2000). Berdasarkan
pendapat di atas dapat dipahami bahwa metode demonstrasi merupakan tehnik
mengajar yang memperagakan suatu barang atau alat yang menggambarkan suatu
proses atau kejadian berkenaan dengan materi pelajaran yang dipelajari.
Dalam penggunaan metode ini guru
bisa menjadi demonstrator dan bisa juga orang lain yang ahli dalam bidang
pelajaran itu. Metode ini menggugah rasa ingin tahu siswa dan rangsangan
visual siswa. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif
untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti ini
(contoh : Pembulatan Biodiesel) bagaimana cara membuatnya?, terdiri dari
bahan apa?, bagaimana proses mengerjakannya?)
Istilah demonstrasi dalam pengajaran
dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan
verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan barang atau benda
(Ramayulis, 2004:244). Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan itu telah
dicoba lebih dahulu sebelum didemonstrasikan. Orang yang mendemonstrasikan
(guru, peserta didik atau orang luar) mempertunjukkan sambil menjelaskan
tentang sesuatu yang didemonstrasikan.
2.
Kebaikan Metode Demonstrasi
- Keaktifan
peserta didik akan bertambah, lebih-lebih kalau peserta didik
diikutsertakan.
- Pengalaman
peserta didik bertambah karena peserta didik turut membantu pelaksanaan
suatu demonstrasi sehingga ia menerima pengalaman yang bisa mengembangkan
kecakapannya.
- Pelajaran
yang diberikan lebih tahan lama. Dalam suatu demonstrasi, peserta didik
bukan saja mendengar suatu uraian yang diberikan oleh guru tetapi juga
memperhatikannya bahkan turut serta dalam pelaksanaan suatu demonstrasi .
- Pengertian
lebih cepat dicapai. Peserta didik dalam menanggapi suatu proses adalah
dengan mempergunakan alat pendengar, penglihatan, dan bahkan dengan
perbuatannya sehingga memudahkan pemahaman peserta didik dan menghilangkan
sifat verbalisme dalam belajar.
- Perhatian
peserta didik dapat dipusatkan dan titik yang dianggap penting oleh guru
dapat diamati oleh peserta didik seperlunya. Sewaktu demonstrasi perhatian
peserta didik hanya tertuju kepada suatu yang didemonstrasikan sebab
peserta didik lebih banyak diajak mengamati proses yang sedang berlangsung
dari pada hanya semata-mata mendengar saja.
- Mengurangi
kesalahan-kesalahan. Penjelasan secara lisan banyak menimbulkan salah
paham atau salah tafsir dari peserta didik apalagi kalau penjelasan
tentang suatu proses. Tetapi dalam demonstrasi, di samping penjelasan
lisan juga dapat memberikan gambaran konkrit.
- Beberapa
masalah yang menimbulkan pertanyaan atau masalah dalam diri peserta didik
dapat terjawab pada waktu peserta didik mengamati proses demonstrasi.
- Menghindari
”coba-coba dan gagal” yang banyak memakan waktu belajar, di samping
praktis dan fungsional. Khususnya bagi peserta didik yang ingin berusaha
mengamati secara lengkap dan teliti atau jalannya sesuatu.
- Metode
ini membutuhkan kemampuan yang optimal dari pendidikan untuk itu perlu
persiapan yang matang.
- Sulit
dilaksanakan kalau tidak ditunjang oleh tempat, waktu dan peralatan.
3.
Kelemahan Metode Demonstrasi
a.
Memerlukan waktu yang cukup banyak
b.
Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi
menjadi kurang efesien
c.
Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk
membeli bahan-bahannya
d.
Memerlukan tenaga yang tidak sedikit
e.
Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstrasi
menjadi tidak efektif.
4.
Mempesiapkan Suatu Demonstrasi
Suatu demonstrasi yang baik
membutuhkan persiapan yang teliti dan cermat. Sejauh mana persiapan itu
dilakukan amat banyak tergantung kepada pengalaman yang telah dilalui dan
kepada macam atau demonstrasi apa yang ingin disajikan. Secara umum dapatlah
dikatakan bahwa untuk melakukan demonstrasi yang diperlukan:
- Perumusan
tujuan instruksional khusus yang jelas yang meliputi berbagai aspek,
sehingga dapat diharapkan peserta didik itu akan dapat melaksanakan
kegiatan yang didemonstrasikan itu setelah pertemuan berakhir. Untuk itu
hendaknya guru mempertimbangkan:
1) Apakah metode itu wajar
dipergunakan dan merupakan cara paling efektif untuk mencapai tujuan intruksional
khusus tersebut.
2) Apakah alat-alat yang diperlukan
itu mudah diperoleh dan sudah dibacakan terlebih dahulu atau apakah
kegiatan-kegiatan fisik bisa dilakukan dan telah dilatih kembali sebelum
demonstrasi dilakukan.
3) Apakah jumlah peserta didik
tidak terlalu besar yang memerlukan tempat dan tata ruang khusus agar semua
peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif.
- Menetapkan
garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dan
sebaiknya sebelum demonstrasi, guru sudah mencobakannya lebih dahulu agar
demonstrasi itu tidak gagal.
1) Apakah guru terbiasa atau memahami benar terhadap
semua langkah-langkah atau tahap-tahap dari demonstrasi yang akan dilakukan.
2) Apakah guru mempunyai pengalaman yang cukup untuk
menjelaskan setiap langkah demonstrasi itu.
3) Apakah tidak membutuhkan latihan lanjutan untuk
menguasai demonstrasi itu.
- Mempertimbangkan
waktu yang dibutuhkan. Hendaknya guru sudah merencanakan seluruh waktu
yang dipakai maupun batas waktu untuk langkah demonstrasi yang akan
dilakukan sehingga pertanyaan-pertanyaan di bawah ini terjawab.
1) Apakah kendalanya juga sudah termasuk waktu untuk
memberi kesempatan kepada peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
komentar selama dan sesudah demonstrasi?
2) Berapa lama waktu yang dipakai untuk memberi rangsangan atau
motivasi agar peserta didik berpartisipasi dan melakukan observasi ulang, baik
sebagian maupun keseluruhan?
3) Apakah ke dalamnya juga termasuk waktu untuk mengadakan
demonstrasi ulang, baik sebagian maupun keseluruhan?
- Selama
demonstrasi berlangsung guru dapat mempertanyakan kepada diri sendiri
apakah:
1) Keterangan-keterangan itu dapat didengar
jelas oleh peserta didik.
2) Kedudukan alat atau kedudukan guru
sendiri sudah cukup baik sehingga semua peserta didik dapat melihatnya dengan
jelas.
3) Terdapat cukup waktu dan kesempatan
untuk membuat catatan seperlunya bagi peserta didik.
- Mempertimbangkan
penggunaan alat bantu pengajaran lainnya, sesuai dengan luasan makna dan
isi dari demonstrasi. Untuk itu dapat dipertanyakan hal-hal berikut:
1) Adakah guru menyimpulkan kegiatan dari setiap langkah-langkah
pokok demonstrasi itu.
2) Bagaimana dan kapan dilakukan semua hal-hal itu, sebelum,
sesudah atau selama demonstrasi itu berlangsung.
- Menetapkan
rencana untuk menilai kemajuan siswa. Seringkali perlu telebih dahulu
dilakukan diskusi-diskusi dan peserta didik mencobakan kembali atau
mengadakan demonstrasi ulang untuk memperoleh kecakapan yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment