Menurut Piaget anak usia dini mengalami perkembangan
kognitif dalam empat tahap yaitu : (1) tahap sensorimotorik (lahir – 2 tahun),
(2) tahap praoperasional (2-7 tahun), (3) tahap operasional konkrit (7-11
tahun), dan (4) tahap operasional formal (11-16 tahun). Semua anak akan melalui
keempat tahapan tersebut dengan urutan yang sama. Hal ini terjadi karena
masing-masing tahapan berasal dari pencapaian tahap sebelumnya (Wahyudin
dan Agustin, 2010:2).
Anak
dipahami secara utuh sebagai pribadi yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Anak tumbuh kembang melalui partisipasi aktif dalam lingkungan sosio-kultural.
Tumbuh kembang secara kualitatif sungguh terjadi secara historis atau melintasi
waktu, bertahap berkelanjutan dalam interaksi yang terus-menerus dengan situasi
sosial yang juga terus berubah (Nusa Putra dan Dwilestari, 2012:103).
Menurut
Coughlin (dalam Sujiono dan Sujiono, 2010:24) ciri-ciri umum anak dalam rentang
usia 3-6 tahun, diantaranya:
1) Anak-anak
pada usia tersebut menunjukkan perilaku yang bersemangat, menawan, dan
sekaligus tampak kasar pada saat-saat tertentu.
2) Anak
mulai berusaha untuk memahami dunia di sekeliling mereka walaupun mereka masih
sulit untuk membedakan antara khayalan dan kenyataan.
3) Pada
suatu situasi tertentu anak tampak sangat menawan dan dapat bekerja sama dengan
teman dan orang lain tetapi pada saat yang lain mereka menjadi anak yang
pengatur dan penuntut.
4) Anak
mampu mengembangkan kemampuan berbahasa dengan cepat, mereka seringkali
terlihat berbicara sendiri dengan suara keras ketika mereka memecahkan masalah
atau menyelesaikan suatu kegiatan, serta
5) Secara
fisik, anak memiliki tenaga yang besar tetapi rentang konsentrasinya pendek
sehingga cenderung berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lain.
Anak yang berada pada usia 3-4 tahun apabila ditinjau dari klasifikasi
usianya maka termasuk kategori anak yang berada pada masa usia dini. Anak yang
tidak mendapatkan lingkungan yang merangsang pertumbuhan otak/tidak mendapatkan
stimulasi psikososial akan mengalami keterlambatan perkembangannya. Rangsangan
stimulasi pendidikan harus diberikan untuk membantu anak mencapai tahapan
perkembangan.
No comments:
Post a Comment