A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia
lahir hingga 6 tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan non fisik
dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan
spiritual), motorik, daya pikir, emosional dan sosial yang tepat dan benar agar
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dalam UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan
bahwa ”Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut”. Pada lembaga ini anak yang masuk PAUD/TK diperkenalkan pada berbagai
aktivitas sehingga mereka memiliki kompetensi belajar yang telah ditetapkan,
salah satu kompetensi yang diharapkan adalah kemampuan kelenturan tubuh anak
dalam Seni Tari Tradisional khususnya Tari Kejai dan Tari Piring melalui
latihan menari. Pada anak usia TK, perkembangan kemampuan fisik anak mengalami
perkembangan secara pesat dan cepat, proses kemampuan fisik kelenturan tubuh
anak berkembang secara pesat dan cepat pada usia TK. Tumbuh kembang kemampuan
fisik kelenturan tubuh anak tentunya berhubungan dengan proses perkembangan
gerak anak. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini menyangkut
pengembangan fisik kelenturan tubuh (flexibility) anak yang berkenaan dengan
Latihan Menari untuk anak usia Taman Kanak-Kanak khususnya Tari Tradisional
(Tari Kejai dan Tari Piring). Pada dasarnya anak-anak menyukai menari, maka itu
untuk mengasah kemampuan fisiknya dapat dilakukan dengan mengajak anak untuk
menari bersama karena menari menuntut keseimbangan keselarasan gerak tubuh,
kekuatan dan kelenturan otot tubuh. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
di kelas B Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam ada beberapa permasalahan yang
berkaitan dengan kelenturan tubuh yang berkenaan dengan kemampuan menari
(menurut Edi Sedyawati, 1979 : 20) yaitu : 1. Anak belum mampu bergerak dengan
keseimbangan tubuh dalam menari. 2. Anak belum mampu menselaraskan gerak
langkah kaki dengan musik. 3. Anak belum memiliki kekuatan gerak dalam gerak
sebenarnya . 4. Anak belum mampu mengembangkan kelenturan otot tubuh dalam
menari. Dalam teori tentang Seni Tari (keterampilan gerak) menari sebenarnya
bisa diatasi jika guru dapat memahami kemampuan menari yang dimiliki setiap
anak dan setiap anak mendapatkan latihan menari sejak dini. Dengan dilatihnya
anak dalam kemampuan menari tentunya perkembangan kelenturan otot tubuh anak
akan meningkat. Berdasarkan permasalah tersebut, maka penulis ingin
meningkatkan kualitas pembelajaran dalam Seni Tari untuk meningkatkan
kelenturan tubuh anak di kelas B Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Izzatul Islam.
Oleh karena itu penulis merasa perlu melakukan Penelitian Tindakan Kelas lebih
mendalam dengan demikian penulis berharap dengan “Meningkatkan Kelenturan Tubuh
Anak Melalui Seni Tari Tradisional di Kelas B Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam”.
Selain meningkatkan kelenturan tubuh anak juga dapat mengembangkan berbagai
aspek perkembangan, yaitu intelektual, bahasa, emosi, fisik-motorik dan
keterampilan anak sehingga proses belajar mengajar anak berlangsung tidak
membosankan dan menarik bagi anak.
B.
Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Ruang lingkup
atau area kajian yang dapat dijadikan fokus penelitian ini yang berhubungan
dengan proses pembelajaran dalam rangka perbaikan strategi pembelajaran
kecerdasan kinestetik terutama bidang perkembangan motorik ; kecerdasan
kinestetik. Bidang perkembangan motorik perbaikannya difokuskan pada kelenturan
tubuh dalam seni tari tradisional. Alasan menggunakan seni tari tradisional
selain untuk melenturkan tubuh juga untuk mengenalkan budaya bangsa.
C. Pembatasan
Fokus Penelitian
Mengingat
luasnya area dan fokus penelitian tentang seni tari tradisional (Tari Kejai dan
Tari Piring) pada anak usia dini, maka tidak semua area dan fokus penelitian
yang sudah diuraikan di atas akan diteliti disebabkan oleh berbagai
keterbatasan. Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas/PTK (Classroom Action
Research) ini membatasi fokus penelitian pada ”Proses Pembelajaran di kelas
(Classroom Process) sebagaimana yang sudah diuraikan di atas. Fokus penelitian
ini adalah melatih keterampilan gerak untuk meningkatkan kelenturan tubuh anak
melalui latihan menari Seni Tari Tradisional. Dipilihnya strategi latihan
keterampilan gerak agar dapat mengembangkan kemampuan kelenturan tubuh anak
dilandasi dengan alasan yaitu dengan anak sesering mungkin berlatih menari
dengan latihan meliukkan badan ke kanan dan ke kiri tujuannya meningkatkan
kelenturan pinggang dan lengan. Melatih kelenturan pergelangan kaki dan tangan
dengan bimbingan yang benar dan tepat sesuai dengan usia anak serta melatih dan
melentingkan tubuh ke belakang ini bertujuan meningkatkan kelenturan pinggang
dan punggung dilatih dengan bimbingan yang benar dan tepat. Sesuai dengan
keterbatasan penelitian hanya terbatas pada seni tari tradisional khususnya
Tari Kejai dan Tari Piring untuk meningkatkan kelenturan tubuh anak ; maka
temuan–temuan yang didapati hanya dapat dikaitkan dengan kondisi pembelajaran
dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan dalam Pelaksanaan Tindakan
Kelas (Classroom Action Research) ini yakni di lingkungan anak usia dini Taman
Kanak-Kanak Izzatul Islam Lebong.
D. Perumusan
Masalah Penelitian
Bertitik tolak
dari pembahasan masalah di atas, yang menjadi masalah dalam penelitian ini
adalah : ”Apakah seni tari tradisonal dapat meningkatkan kelenturan tubuh anak
di kelompok B Taman Kanak-Kanak Izzatul Islam Kabupaten Lebong?”.
E. Tujuan
Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya penelitian ini merupakan
pengamatan pada anak TK Izzatul Islam dalam meningkatkan kelenturan tubuh
melalui seni tari tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana cara menciptakan kelenturan tubuh anak melalui seni tari tradisional
dengan latihan menari sehingga tubuh anak dapat menari dengan baik dan benar.
F. Kegunaan
Hasil Penelitian Manfaat Penelitian Tindakan Kelas yaitu : a) Manfaat bagi anak
didik yaitu : 1. Anak dapat menggerakkan kelenturan tubuh yang dikoordinasikan
dengan mata, otak dan perasaan. 2. Anak dapat meselaraskan gerak kaki dengan
ritme musik. 3. Anak dapat memiliki kekuatan gerak dalam gerak yang sebenarnya.
4. Anak dapat mengembangkan kelenturan otot tubuh dalam menari. b) Manfaat bagi
guru 1. Dengan diadakannya PTK dapat meningkatkan mutu belajar dan pembelajaran
di kelas. 2. Sebagai pengalaman guru, dapat mengatasi anak yang memiliki
kekurangan dalam menggunakan kemampuan kelenturan tubuh khususnya dalam hal
menari. 3. Penelitian ini tentunya sebagai bekal untuk masa yang akan datang
dalam menekuni profesi guru dalam bidangnya. c) Manfaat bagi sekolah 1. Dapat
meningkatkan mutu pendidikan di TK dalam menghadapi persaingan secara sehat. 2.
Dapat meningkatkan keprofesionalan guru dalam dunia pendidikan. 3. Dapat
memberikan hal yang positif untuk kemajuan sekolah dalam menghadapi persaingan
dalam dunia pendidikan.
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
A. Acuan Teori Area dan Fokus
yang Diteliti
1. Seni Tari Tradisional
a. Pengertian Seni Tari Tradisional
Seni Tari Tradisional dapat diartikan sebagai : salah satu budaya yang sangat
lama dan tidak peka oleh zaman yang hidup dan berkembang pada masyarakat
tertentu sejak zaman dahulu sampai sekarang merupakan satu wujud ekspresi
manusia terhadap lingkungan dan kehidupan. Nilai-nilai kehidupan yang ada dalam
tradisi masyarakat dapat di tuangkan dalam keindahan tarian. (Soeryodiningrat,
1986 : 2). Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan
diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis
dan sebagai ungkapan (Haukins, 1990 : 2). b. Tujuan dan Fungsi Adapun tujuan
dan fungsi dari seni tari adalah mengembangkan kelenturan tubuh anak dalam
menggerakkan anggota tubuhnya dalam rangka latihan kelenturan otot, dan terjadinya
koordinasi tangan dan kaki sebagai persiapan untuk menari (Campbell dan
Dickinson, 2002 : 77-96). Sejalan dengan itu di dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) bidang pengembangan kemampuan dasar yaitu fisik dapat dilihat
dari hasil belajar anak yaitu : dapat menggerakkan kelenturan tangan dan
kakinya serta pinggang dan punggungnya untuk kelenturan otot tubuhnya. c.
Langkah-Langkah Latihan Menari Seni Tari Tradisional Adapun langkah-langkah
latihan seni tari tradisional khususnya Tari Kejai dan Tari Piring dalam
latihan menari yaitu: a. Menyiapkan media pembelajaran atau bahan ajar yang
akan disampaikan atau dilatih. b. Mengatur pembagian kelompok. c. Memberikan
materi atau contoh gerak untuk menari. d. Demonstrasi. e. Melaksanakan
evaluasi. d. Kegiatan yang dilakukan anak saat belajar menari 1. Anak mengikuti
langkah kaki yang dicontohkan. 2. Anak melentikkan jari. 3. Anak menggerakkan
kaki ke depan dan ke samping. 4. Anak menggoyangkan pinggul. 5. Anak bergerak
sesuai dengan gerak yang diberikan oleh guru secara keseluruhan. 2.
Meningkatkan Kelenturan Tubuh Anak Melalui Latihan Menari Tari Tradisional a.
Pengertian Menari Menari adalah suatu kegiatan menggerakkan badan dengan
berirama yang diiringi dengan bunyi-bunyian atau musik (Enoch Atmadibrata, 1979
: 8). Kemampuan menari yang dimiliki oleh seorang dipengaruhi oleh bakat dan
pengalaman, keterampilan menari diberikan kepada anak yang mempunyai bakat
ataupun tidak yang penting mereka memiliki minat dan motivasi untuk menari.
Dengan demikian menari bukanlah sekedar menggerakkan badan melainkan merupakan
upaya untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran yang ada pada diri individu.
Kegiatan menari di TK harus memperhatikan kesiapan dan kematangan anak, karena
kegiatan tersebut dapat dilakukan jika perkembangan kelenturan tubuh anak telah
matang dimana dapat terlihat dari kemampuan anak dalam menari. Ada dua
kemampuan yang diperlukan anak dalam menari yaitu kemampuan dalam menirukan
gerak dan kemampuan anak dalam mengekspresikan gerak. Berdasarkan pengertian
menari di atas dalam penelitian ini menari yang dimaksud adalah bergerak dengan
irama dengan kelenturan tubuh yang maksimal dengan tingkatan usia anak sebagai
subjek penelitian. b. Tahapan Kemampuan Menari Ada 2 tahapan dalam kemampuan
menari (Soedarsono, 1978) sebagai berikut : 1. Olah tubuh dasar, yaitu tahapan
untuk kelenturan otot tubuh anak, agar terbentuk otot yang elasfisitas,
sehingga memudahkan anak bergerak dalam menari. 2. Pengenalan gerak tari, yaitu
tahapan melatih gerak tari pada tahap ini anak belajar tentang berbakai bentuk
gerak yang akan ditampilkan dalam tarian tersebut. Keterampilan menari
diberikan kepada anak yang mempunyai bakat ataupun tidak yang penting mereka
memiliki minat dan motivasi untuk menari. Adapun tujuan pendidikan tari antara
lain sebagai berikut : 1. Pendidikan di dalam mengajar keterampilan menari,
guru pandai memilih gerakan yang sesuai dengan kemampuan anak. 2. Melatih
perasaan, dengan menari diharapkan anak dapat menjiwai tarian tersebut,
misalnya gerakan yang gembira ekspresi wajah akan terlihat ceria. 3. Melatih
ingatan, untuk dapat membawakan suatu tarian anak perlu hapal
gerakan-gerakannya, dengan menghafal suatu tarian daya ingat akan terlatih. 4.
Mengembangkan potensi, bagi anak yang mempunyai bakat dalam seni tari, dengan
mengikuti pelajaran-pelajaran menari secara kontinyu bakat yang dimiliki anak
akan berkembang. c. Tahapan Kegiatan Kelenturan Tubuh 1. Kegiatan Kelenturan
Tubuh Tujuan dari pengajaran menari adalah keterampilan yaitu mampu bergerak dengan
keseimbangan untuk menjaga kekompakan dalam bentuk tarian. Langkah yang harus
dilakukan pertama-tama anak harus dapat menari dengan kelenturan otot yang
seluas-luasnya. Oleh karena itu, pengajaran menari pada tahap awal dapat
difokuskan pada cara latihan melenturkan otot dengan benar. Penguasaan gerak
merupakan hasil dari proses belajar yang dilakukan secara berkelanjutan,
misalnya dalam bentuk latihan tari, proses belajar pada praktek tari memerlukan
suatu latihan yang rutin sehingga dapat melatih kemampuan menyerap pelajaran
dan menguasai materi, dalam hubungan itu Saadjaah Edja (1995 : 35)
mengungkapkan “Learning is the process by which an activity originate or is
change though training to produres” (Belajar adalah proses yang melahirkan atau
mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan). 2. Jenis-jenis kesulitan menari
Ada beberapa jenis kesulitan yang dialami dalam latihan menari awal : a. Salah
melangkahkan gerak kaki b. Gerakan terlalu sulit c. Tidak dapat menselaraskan
gerak dengan musik d. Gerakan masih kaku, belum elastis e. Keseimbangan gerak
tidak kompak f. Tidak memiliki kekuatan gerak g. Gerak terlalau cepat Para
pakar menyarankan agar anak dapat diberi latihan untuk menari dengan cara
diurutkan berdasarkan proses perkembangan kemampuan menari dengan melatih olah
tubuh dan kelenturan otot tubuh. 3. Perkembangan Keterampilan Kelenturan Tubuh
a. Pengertian Kelenturan Tubuh Perkembangan kelenturan tubuh (Flexibility
Development) adalah perubahan secara progresif pada otot dan kemampuan untuk melakukan
gerak yang elastis yang diperoleh melalui interaksi antar faktor kematangan
(Maturation) dan latihan (Experiences) selama kehidupan yang dapat dilihat
melalui perubahan/ pergerakan yang dilakukan (Santoso, 1986 : 1). Kemampuan
bergerak dengan keseimbangan tubuh. 2) Kemampuan menselaraskan gerak langkah
kaki dengan musik. 3) Kemampuan dalam memiliki kekuatan gerak dalam gerak
sebenarnya. 4) Kemampuan mengembangkan kelenturan otot tubuh (menurut Edi
Sedyawati, 1979 : 20). Kelenturan tubuh adalah kemampuan persendian untuk
melakukan gerakan yang seluas-luasnya (Harsono, 1988). Kelenturan pada tubuh
penari sangat diperlukan saat melakukan kegiatan menari. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kelenturan meliputi antar lain : (a) sifat elastis dari otot, (b)
temperatur dingin kelenturan kurang, (c) sesudah melakukan pemanasan,
temperatur panas, kelenturan baik dan (d) unsur psikologis takut bosan dan
kurang semangat menyebebkan kelenturan berkurang. Pengembangan kelenturan dapat
dilakukan dengan latihan secara dinamis, statis atau kombinasi dari keduanya.
b. Fungsi dan Tujuan Perkembangan Kelenturan Tubuh Dalam standar kompetensi
kurikulum Taman Kanak-kanak (TK) tercantum bahwa tujuan pendidikan di Taman
Kanak-kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan
fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif,
bahwa, fisik/motorik, serta seni untuk memasuki pendidikan dasar. Untuk
pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik/motorik, maka
para guru Taman Kanak-kanak akan membantu meningkatkan keterampilan fisik anak
dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus dan
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi,
serta meningkatkan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang jasmani
yang kuat, sehat dan terampil. Fungsi pengenalan keterampilan kelenturan tubuh
adalah untuk mendukung aspek pengembangan lainnya, yaitu aspek kognitif dan
aspek sosial serta aspek seni yang pada hakekatnya setiap pengembangan tidak
terpisah satu sama lain. Gerakan motorik kasar adalah kemampuan gerakan yang
dihasilkan dari kemampuan mengontrol otot-otot besar. Kegiatan motorik kasar
adalah : berjalan, berlari, melompat, memanjat, menari dan sebagainya. c.
Perkembangan Kelenturan Tubuh Dalam pengembangan kelenturan tubuh anak usia 4-6
tahun adalah sebagai berikut : 1. Mampu mengembangkan keterampilan kelenturan
tubuh yang berhubungan dengan keterampilan gerak tubuh. 2. Mampu mengerakkan
anggota tubuh seperti kesiapan menari. 3. Mampu mengkoordinasikan gerak dan
ekspresi. 4. Mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas kelenturan tubuh. 5.
Dapat menggerakkan anggota tubuhnya dalam rangka latihan kelenturan otot, dan
terjadinya koordinasi gerak dan ekspresi sebagai persiapan menari (Hibanas,
2002 : 38). d. Tujuan Perkembangan Kelenturan Tubuh Aktivitas pengembangan
keterampilan kelenturan tubuh anak usia Taman Kanak-kanak bertujuan untuk
melatih kemampuan koordinasi gerak anak. Koordinasi antara gerak kaki dan
tangan dapat dikembangkan melalui kegiatan permainan stimulasi misalnya
permainan jalan rupa-rupa dan sebagainya. e. Kegiatan Kelenturan Tubuh
Perkembangan gerak kelenturan tubuh anak berdasarkan usia perkembangan anak 4-6
tahun menurut Edi Sedyawati (1979 : 31) dapat dikembangkan sebagai berikut : 1.
Peregangan otot/pemanasan 2. Melatih otot leher 3. Meliukkan badan ke kanan dan
ke kiri 4. Berdiri dengan satu kaki dengan sikap kapal terbang 5. Split 6.
Melentingkan tubuh ke belakang 7. Berdiri dengan kedua tangan di pinggang,
memiringkan pinggang ke kiri dan ke kanan 8. Meluruskan kedua tangan dengan
jari-jari yang saling dikaitkan. 9. Melompat-lompat dengan keseimbangan 10.
Berdiri dengan kuda-kuda 11. Berdiri tekuk salah satu lutut kedepan 12. Kedua
kaki diinjit 13. Berdiri, tekuk salah satu lutut ke belakang 14. Senam dengan
gerakan kreativitas sendiri. G. Acuan Teori Rancangan-rancangan Alternatif atau
Disain-disain Alternatif Intervensi Tindakan yang Dipilih Rancangan alternatif
disain intervensi tindakan ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan menyusun
rencana tindakan dalam pembelajaran. Pada pelaksanaan ini direncanakan
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti memilih salah satu model
yang cocok dengan penelitiannya, yaitu model penelitian dari Kemmis dan Mc.
Taggart. Hal ini dilakukan karena penelitian yang dilakukan sesuai dengan
konsep yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Langkah-langkah
penelitian yakni : 1. Observasi (Observing), 2. Aksi atau tindakan (Acting), 3.
Refleksi (Reflecting). Langkah ini digunakan untuk merivisi berbagai kelemahan
untuk melakukan siklus. Setelah direvisi dilaksanakan kembali pada siklus
berikutnya hingga ke siklus 2 dan 3. Selain itu dengan model ini akan
memberikan pengalaman bagi guru untuk dapat memperbaiki pembelajaran dan
mengetahui kelemahankelemahan yang ditemukan pada setiap siklusnya, agar bisa
diperbaiki pada siklus berikutnya, hingga memperoleh hasil yang lebih baik juga
bagi anakanak. H. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan Bahasan hasil penelitian
yang relevan untuk mendukung penelitian tindakan kelas yang berjudul
“Meningkatkan Kelenturan Tubuh Anak Melalui Seni Tari Tradisional dengan
Latihan Keterampilan Gerak Menari di TK Izzatul Islam Kabupaten Lebong”
penelitian yang relevan untuk mendukung adalah hasil penelitian yang dilakukan
Eti Oktavianis (2010) bahwa dengan perbaikan-perbaikan pada siklus, serta
penggunaan media yang menarik dapat memotivasikan dalam merangsang anak untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada
hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dengan judul
“Meningkatkan Logika Matematika Anak Melalui Kegiatan 3M (Menggunting,
Menempel, Meronce) dengan Tema Kebutuhanku pada Kelompok B1 TK Aisyiyah 1
Kepahiang”. Dalam penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan didapat
hasil pada siklus 1 diperoleh mencapai 50,60% menjadi 60,30% pada siklus 2
mengalami peningkatan mencapai 90%. Dari uraian di atas maka penulis mencoba
dengan keterampilan gerak untuk meningkatkan kelenturan tubuh anak di kelompok
B TK Izzatul Islam Kabupaten Lebong. I. Pengembangan Konseptual Perencanaan
Tindakan Dari acuan teori di atas bagaimana anda meningkatkan kelenturan tubuh
anak dengan latihan menari melalui Seni Tari Tradisional pada anak kelas B TK Izzatul
Islam Lebong? Dari pengembangan konseptual perencanaan tindakan ini dapat
dikembangkan melalui kegiatan pelaksanaan program di TK dengan kegiatan Seni
Tari Tradisional mengacu kepada tema kegiatan, media dan pelaksanaan RKH, dan
evaluasi, dapat dilihat di bawah ini. Seni Tari Kelenturan Tubuh Tradisional
Perkembangan Motorik Proses Belajar Mengajar Bidang Motorik
untuk instrumen penilaian kelenturan tubuh gimana ya Pak??
ReplyDeleteinstrumen penilaiannya didasarkan pada indikator yaitu :
Delete1. Mampu mengembangkan keterampilan kelenturan tubuh yang berhubungan dengan keterampilan gerak tubuh. 2. Mampu mengerakkan anggota tubuh seperti kesiapan menari. 3. Mampu mengkoordinasikan gerak dan ekspresi. 4. Mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas kelenturan tubuh. 5. Dapat menggerakkan anggota tubuhnya dalam rangka latihan kelenturan otot, dan terjadinya koordinasi gerak dan ekspresi sebagai persiapan menari
oh berarti ada 5 instrumen penilaian ya pak yaa..kalau untuk skor penilaiannya pak bagaimana?
Deletetrimakasih untuk informasinya
Skor penilaiannya dapat menggunakan angka atau bintang. selain itu bisa juga menggunakan bentuk penilaian BB, MB, BSH dan BSB.
DeleteBB = 1
MB = 2
BSH = 3
BSB = 4
Maaf pak saya kurang paham,kalo boleh saya minta file lengkapnya boleh ga Pak, biar saya lebih paham dan jelas soalnya mau saya jadiin referensi buat belajar
DeleteBoleh
Deletebagaimana Pak?
DeleteTrimakasih banyak sebelumnya Pak..kirimnya lewat apa ya Pak? Kalo email saja Pak gimana? Ini alamat emailnya Pak frince.situmorang@yahoo.co.id
ReplyDelete